REPUBLIKA.CO.ID, MERAK - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak belum memandang perlu meminta kapal bantuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mengurai antrean ribuan truk.
"Sampai sekarang kami belum merasa perlu meminta kapal bantuan dari sejumlah pelabuhan atau TNI Angkatan Laut," kata Kepala Cabang PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, La Mane, Kamis.
Dia menjelaskan, alasan tidak memerlukan kapal bantuan meskipun antrean ribuan truk sudah masuk di Tol Tangerang -Merak adalah, karena kapal bantuan yang pernah datang beberapa bulan lalu ke Pelabuhan Merak, berukuran kecil.
"Kalau kapal kecil seperti itu daya tampung kendaraan atau truk hanya 15 unit saja," ujarnya.
Ditambah lagi kata La Mane, jalur penyeberangan yang ditempuh tidak bisa ke Pelabuhan Bakehueni, Lampung tetapi di Pelabuhan Panjang dari Merak. "Kapal itu kan ukuran kecil, untuk sandarnya pun tidak bisa di Pelabuhan Merak, tetapi harus di Pelabuhan Indah Kiat, begitupun dengan sandarnya di Pelabuhan Panjang," katanya menambahkan.
Dengan kondisi yang terbatas kapal bantuan tersebut, dalam satu hari hanya mampu melayani satu trip atau perjalanan. "Jadi saya pikir kapal bantuan seperti itu tidak bisa mengatasi antrean truk di Merak," katanya menjelaskan.