REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Kepolisian Daerah Jawa Timur, Jumat membekuk Romli (28), "otak" perampokan toko emas MS Jaya di Pasar Desa Nogosari, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang, Senin (11/7).
"Kami menurunkan tim Reserse Mobil (Resmob) untuk mendukung jajaran kewilayahan guna mengatasi kasus kejahatan jalanan yang menjadi atensi Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko itu," kata Direskrimum Kombes Pol Agus Kurniadi Sutisna di Surabaya, Jumat.
Ia menjelaskan, Romli yang berasal dari Kecamatan Tanggul, Jember itu ditangkap di Kecamatan Umbulsari, Jember, Jumat siang. Tersangka beserta barang bukti sebanyak 2,5 kilogram emas diserahkan ke Polres Lumajang untuk menjalani pemeriksaan.
"Romli adalah pemimpin dari sindikat perampok emas yang beranggotakan delapan orang itu. Tersangka yang selalu bersenjata api itu merupakan 'otak' dan perencana dari aksi perampokan emas di toko milik Haji Fauzi (50) itu," katanya.
Menurut dia, tertangkapnya Romli itu berarti pihaknya sudah menangkap enam tersangka yang seorang di antaranya ditembak mati, sehingga tinggal dua tersangka lagi yang gerak-geriknya kini sudah "disekat" pada beberapa titik di Jember dan Lumajang.
"Enam pelaku yang sudah kami tangkap adalah Prayit (46) asal Surabaya yang berperan sebagai Joki, kemudian Hafit (32) asal Tanggul, Jember, yang berperan sebagai eksekutor dan dia sudah tewas tertembak aparat," katanya.
Tiga tersangka lainnya adalah Rohmat Hariadi (32) asal Jember yang berperan menyiapkan sarana dan jalur pelarian, Misnadi (30) asal Jember yang berperan mengumpulkan emas di lokasi kejadian dan Mat Ali (37) asal Jember yang berperan sebagai "joki".
"Jadi, tinggal dua tersangka yang belum tertangkap, yakni Wawan alias Gombloh yang berperan sebagai 'joki' dan Saeful yang berperan sebagai 'jarum' yang memberi gambaran di lokasi kejadian serta mengatur jadi-tidaknya perampokan/ Tapi kami sudah 'menyekat' sejumlah titik untuk membekuk keduanya," katanya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Rahmat Mulyana mengaku keberhasilan aparat Resmob Polda Jatim dan jajaran kewilayahan itu mendapat apresiasi dari Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko, karena "otak" perampokan emas tertangkap dalam empat hari dari kejadian.
"Saat hendak disergap, Romli yang membawa senjata api jenis SNW laras pendek dan beberapa butir amunisi itu berusaha lari, namun petugas akhirnya dapat melumpuhkan pelaku dengan menembak kakinya," katanya.
Ia menambahkan, sindikat perampokan emas yang dipimpin Romli itu biasa beraksi di Jember, Lumajang, dan Pasuruan. "Jadi, Romli itu merupakan residivis yang sudah berulang kali mengganggu masyarakat," katanya.