Ahad 24 Jul 2011 19:52 WIB

Tabung Gas Ludeskan Lima Kelas Bangunan SD

Rep: Ahmad Baraas/ Red: cr01
Petugas tengah memadamkan bangunan yang terbakar (ilustrasi).
Foto: Antara
Petugas tengah memadamkan bangunan yang terbakar (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR – Lama tidak kedengaran memakan korban, kali ini tabung gas isi tiga kilogram, kembali meludeskan bangunan lima kelas SD. Yang terbakar adalah bangunan SDN 3, Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali.

Peristiwa kebakaran terjadi Ahad (24/7), sekitar 07.45 WITA. Kendati sejumlah warga berusaha untuk memberikan pertolongan, namun api yang terlanjur membesar tidak berhasil dipadamkan. "Warga sudah berusaha maksimal memadakan api, namun bangunan kelas sudah terlanjur terbakar," kata Hasan, penjaga sekolah naas itu.

Selain menghanguskan bangunan kelas, api juga meludeskan, bangunan kantin yang berada dekat sekolah. Sementara belum diketahui berapa kerugian yang diderita akibat peristiwa  itu.

Hasan menuturkan, sebelum si jago merah meludeskan bangunan SDN 3 Batubulan itu, terdengar suara ledakan diikuti dengan teriakan istrinya yang berada di dapur kantin sekolah. Ternyata ledakan itu mengeluarkan api dan kemudian menghabiskan lima bangunan kelas. Begitu tahu ada kebakaran, istrinya yang berada di dapur berusaha keluar ruangan, dan pada saat itu juga api sudah membesar.

Akibat kebakaran itu, Hasna, istri Hasan, mengalami luka bakar pada kepala dan tangan kanan. "Mungkin disebabkan oleh kayu yang jatuh dari atap sekolah. Sekarang istri saya sedang dibawa ke klinik untuk berobat," kata Hasan.

Sementara itu, warga Tegaltamu, Batubulan, yang mengetahui adanya pristiwa kebakaran, langsung membunyikan kentongan tanda bahaya. Warga pun turun memberikan pertolongan bersama petugas pemadam kebakaran. Namun jilatan api yang ditiup angin yang berhembus kencang menjadi semakin liar dan akhirnya menghanguskan sekolah itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement