Selasa 02 Aug 2011 14:11 WIB

Dikira Tumpukan Arang Biasa...Ternyata Fosil Berusia Ribuan Tahun

Ekskavasi benda purbakala
Foto: Republika
Ekskavasi benda purbakala

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO - Pemkab Bojonegoro masih menunggu laporan hasil ekskavasi atau penggalian purbakala tumpukan batu bata kuno di situs Kahyangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, oleh Tim Universitas Indonesia (UI), pada 13-21 Juli 2011. "Berdasarkan penjelasan Tim UI yang diketuai Dr Ali Akbar, hasil ekskavasi situs Kahyangan Api dilaporkan paling lama dua bulan lagi," kata Kepala Bidang Pelestarian dan Pengembangan Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro, Saptatik, Selasa.

Tim arkeologi melakukan penggalian di lokasi yang sebelumnya ditemukan tumpukan batu bata dan arang. Namun, di titik tengah lokasi yang diekskavasi dengan panjang 37,5 meter, ditemukan satu lubang dengan diameter 2,5X2,5 meter yang berisi tumpukan arang yang dipastikan adalah fosil. "Dalam ekskavasi itu, yang dianggap merupakan temuan terbaru dan cukup menarik adanya satu lubang yang berisi fosil arang itu," katanya, menjelaskan.

Dugaan sementara, lanjutnya, adanya satu lubang yang berisi fosil arang tersebut, di jaman dulu merupakan sebuah tungku. Kemungkinan dari abad tujuh.

Kemungkinan lainnya, menurt dia, temuan fosil arang tersebut, merupakan bekas lokasi pembuatan senjata, seperti keris di jaman Kerajaan Majapahit.

Dalam ekskavasi Tim UI terdiri lima dosen UI, yaitu, Dr Ali Akbar, Dr R Cecep Eka Permana, Dian Sulistyowati, Agi Ginanjar, dan Isman Pratama Nasution, dibantu 15 mahasiswa jurusan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Studi Arkeologi UI.

Sementara ini, lanjutnya, lubang bekas galian yang sebagian besar berisi tumpukan batu bata kuno tersebut, masih tetap tidak berubah setelah digali. Di semua lubang tersebut, tumpukan batu bata yang ditemukan berukuran panjang 30 centimeter, lebar 15 centimeter dan memiliki ketebalan 5 centimeter. "Selain batu bata berwarna merah ada juga yang berwarna putih," jelasnya.

Hanya saja, di lokasi situs Kahyangan Api tidak ada tanda-tanda di era dulu merupakan pemukiman warga."Biasanya di suatu daerah dulunya pemukiman, banyak ditemukan gerabah," ujarnya, menambahkan.

Dalam penggalian itu, Tim UI juga menemukan besi yang sudah berkarat dengan panjang 30 centimeter yang mirip sebuah tombak.

Yang jelas, kata Saptatik, adanya laporan secara resmi tersebut, bisa dijadikan acuan untuk mengetahui secara pasti arah bentuk bangunan di situs Kahyangan Api.

"Termasuk kemungkinan masih perlu dilakukan ekskavasi lanjutan atau tidak," katanya, menambahkan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement