Rabu 17 Aug 2011 20:38 WIB

Bulan Ramadhan Pesta Miras, Pesta Berakhir di Kuburan, Tiga Pemuda Tewas

Miras oplosan (ilustrasi).
Foto: danish56.blogspot.com
Miras oplosan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG-- Tiga warga Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, yakni Erwin (25), Ambon (29) dan Wahyu (24) tewas setelah menggelar pesta minuman keras yang dicampur dengan pil double-L.

Salah satu saksi mata, Devi (23), Rabu mengatakan, ada delapan orang yang menggelar pesta minuman keras di kafe Amsterdam milik Sopan, Minggu (14/8) malam hingga Senin (15/8) dini hari. Namun seperti belum puas, pada malam berikutnya para pemuda tersebut kembali menggelar pesta kembali.

"Dua malam berturut-turut ada delapan pemuda yang menggelar pesta minuman keras jenis ciu (arak beras) di kafe Amsterdam. Mereka semuanya pemuda warga Desa Ketanon," katanya.

Pada malam kedua itulah para pemuda ini mencampurkan sesuatu yang diduga sebagai pil double L ke dalam minuman mereka. Selasa (16/8) dini hari terjadi kepanikan di kafe Amsterdam, sebab beberapa orang yang ikut pesta tiba-tiba ambruk.

"Pada waktu itu belum selesai pesta, tiba-tiba beberapa orang ambruk dan membuat suasana kafe yang sepi tiba-tiba menjadi panik," katanya. Erwin, Ambon dan Wahyu dalam kondisi pingsan saat dilarikan ke RSUD dr Iskak Tulungagung dengan menggunakan mobil milik warga. Namun sesampai di halaman rumah sakit, Erwin dan Ambon yang dalam kondisi paling parah meninggal dunia.

Mengetahui keduanya meninggal, para pengantar tidak jadi menurunkan keduanya di IGD (instalasi gawat darurat) rumah sakit dan langsung membawanya pulang.

"Sebenarnya sudah hampir sampai ke IGD, tapi Erwin dan Ambon meninggal dunia. Keduanya tidak jadi dibawa masuk ke IGD dan langsung dibawa pulang, diserahkan ke kelurga masing-msing," ujarnya. Sementara Wahyu yang dalam kondisi lebih baik sempat mendapat perawatan di IGD. Namun karena kondisinya memburuk dan koma, Wahyu dirawat di ICU ("intesive care unit").

Sayangnya, Wahyu pun tidak mampu bertahan lama. Rabu (17/8) sekitar pukul 17.30 WIB Wahyu meninggal dunia setelah menjalani perawatan selama dua hari.

Humas RSUD dr Iskak Tulungagung, Sujianto menjelaskan, dari pemeriksaan awal Wahyu mengalami intoksikasi etanol atau keracunan alkohol. Tim medis sebenarnya berusaha melakukan observasi lebih menyeluruh, namun Wahyu keburu tidak tertolong.

"Ada kandungan alkohol cukup tinggi di dalam darah korban. Kemungkinan alkohol dalam jumlah tidak tertoleransi yang membuat organ dalam rusak dan berakibat kematian," terang Sujianto.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement