REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN - Warga yang tinggal di lereng Gunung Merapi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, meminta agar bantuan yang diberikan kepada mereka diwujudkan dalam bentuk sumber air, menyusul kekeringan parah yang terjadi di wilayah tersebut.
"Kalau boleh bicara, kami sebenarnya tak hanya sekedar butuh air, tetapi sumber air yang di saat kemarau seperti ini tetap bisa menghasilkan air," kata Camat Kemalang Suradi di Klaten, Rabu (14/9), menyampaikan aspirasi warganya.
Dengan begitu permasalahan kekeringan yang terjadi setiap tahun tak akan terjadi lagi, katanya dan menambahkan bahwa bantuan berupa pembangunan sumur bor merupakan pemecahan masalah kekeringan dalam jangka panjang.
Selama ini warga Kemalang yang mengalami kekeringan setiap kali musim kemarau berjumlah sekitar 35.000 jiwa. Sementara pada musim kemarau 2011 kekeringan yang terjadi semakin parah karena pascaerupsi Merapi 2010, sumber air dari Mata Air Bebeng yang tadinya mengalir di kecamatan tersebut kini telah mati tertimbun material vulkanik hasil erupsi.
Bantuan berupa air bersih, menurutnya hanya merupakan solusi sementara penanganan kekeringan selama musim kemarau, sehingga krisis air dipastikan akan terus terjadi di tahun-tahun mendatang karena belum ada solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah tersebut.
"Solusi untuk menghilangkan masalah kekeringan di lereng Merapi sebenarnya bisa diatasi dengan pembangunan sumur bor di tiap desa. Kami yakin dengan begitu tak akan ada lagi masalah krisis air setiap kali musim kemarau datang," tambahnya.
Ia mengatakan, pascaerupsi Merapi 2010 pihaknya terus berupaya mencari bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Klaten dan swasta untuk membangun sumur bor di wilayah Kemalang sebagai upaya untuk menghantikan masalah kekeringan di sana.
"Atas usaha tersebut akhirnya ada pihak swasta yang mau membantu pembangunan sumur bor, dan saat ini di Kemalang sudah ada lima sumur bor yang beroperasi," ujarnya. Meski demikian, kata dia, jumlah tersebut masih jauh dari cukup karena air yang dihasilkan hanya mampu memenuhi kebutuhan sekitar 20 persen penduduk yang mengalami kekeringan, yakni sekitar 7.300 warga. Sedangkan 27.000 jiwa sisanya masih kesulitan air bersih hingga saat ini.
Guna memenuhi kebutuhan air di seluruh Kecamatan Kemalang, kata Suradi, idealnya satu desa terdapat dua sumur bor, sehingga jika dihitung berdasar jumlah desa di kecamatan tersebut yang berjumlah 13 desa, kebutuhan sumur bor di sana adalah 26 unit.
Permintaan bantuan sumur bor juga telah disampaikan hari ini kepada perusahaan air minum dalam kemasan, PT Tirta Investama (Danone Aqua) ketika perusahaan tersebut memberikan bantuan berupa air bersih kepada warga Kemalang.
"Selama ini kami memberi bantuan dalam bentuk air bersih, sedangkan untuk permintaan bantuan berupa sumber air, kami masih akan mempelajari lebih lanjut apakah di wilayah yang diusulkan dibangun sumur bor itu memungkinkan untuk dilakukan pembangunan atau tidak," kata Kepala Pabrik PT Tirta Investama Klaten Budi Hartono.