REPUBLIKA.CO.ID,LEBAK--Seorang pengemudi minibus Avanza tewas setelah terseret kereta api jurusan Merak-Jakarta di perlintasan tanpa palang pintu di Cicayur, Kabupaten Tangerang, Selasa pukul 17.40 WIB. "Kejadian yang menewaskan itu karena pengemudi diduga tidak hati-hati saat melintasi rel tanpa palang pintu dan tanpa penjagaan," kata Suhada, seorang saksi mata saat dihubungi di Rangkasbitung, Selasa.
Ia mengatakan, saat ini petugas kereta api dan warga setempat mengangkat bangkai kendaraan Avanza yang kondisinya rusak parah. Saat petugas mengevakuasi, kata dia, korban yang berada dalam mobil sudah tewas di tempat kejadian.
Korban terseret sepanjang 200 meter dari palang pintu itu. "Mayat korban saat ini masih berada di Stasiun Cicayur dan menunggu petugas kepolisian untuk dibawa ke Rumah Sakit Tangerang," katanya.
Menurut dia, peristiwa kejadian tersebut korban menerobos pintu perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Semestinya, kata dia, pengemudi angkutan hati-hati saat melintasi perlintasan KA tersebut.
Apalagi, kata dia, jarak perlintasan itu hanya beberapa meter dari Stasiun Cicayur. "Saya kira kalau mereka mengemudikan hati-hati dipastikan selamat," katanya.
Kepala Stasiun Rangkasbitung Mamat Surohmat mengaku saat ini banyak perlintasan KA tanpa penjagaan petugas. Diperkirakan jumlah perlintasan KA tanpa palang pintu mencapai puluhan mulai Stasiun Rangkasbitung-Parungpanjang. "Kami sudah beberapa kali mengimbau pengguna angkutan yang melintasi palang pintu KA agar pelan-pelan dan melihat ke kiri dan kanan untuk mencegah kecelakaan," katanya.
Ia menambahkan, kecelakaan yang terjadi di palang pintu Cicayur kali pertama terjadi hingga korban meninggal dunia. Namun, kata dia, pihaknya meminta masyarakat setempat bisa melakukan penjagaan di perlintasan KA dengan secara swadaya. "Kami tidak bisa memberikan gaji untuk petugas palang pintu karena tak memiliki dana. Kami minta masyarakat pengguna jalan memberikan secara swadaya," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika