Kamis 22 Sep 2011 12:41 WIB

Bulog Cirebon Sulit Penuhi Target Pengadaan Beras

Rep: Lilis Sri Handayani / Red: Didi Purwadi
Beras Bulog
Foto: Edwin/Republika
Beras Bulog

REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON - Bulog Sub Divre Cirebon mengaku kesulitan memenuhi target pengadaan beras pada tahun ini. Hal itu menyusul tingginya harga gabah di tingkat petani dan semakin berkurangnya areal panen.

Berdasarkan pantauan Republika di sejumlah sentra pertanian di Kabupaten Cirebon, Kamis (22/9), harga gabah saat ini memang sangat tinggi. Untuk gabah kering panen (GKP), harganya telah mencapai Rp 3.900 per kg. Sedangkan, harga gabah kering giling (GKG) mencapai Rp 4.200 per kg.

Harga tersebut jauh melebihi harga pembelian pemerintah (HPP) gabah. Untuk HPP GKP, hanya Rp 2.640 per kg. Sedangkan, HPP GKG mencapai Rp 3.300 per kg.

‘’Petani akhirnya lebih suka menjual gabahnya ke pasaran,’’ ujar Kepala Sub Divre Bulog Cirebon, Opa Sutiana.

Tak hanya itu, lanjut Opa, saat ini areal tanaman padi yang panen pun sudah mulai berkurang. Hal tersebut seiring mulai berakhirnya masa panen gadu (kemarau) 2011.

Karenanya, Opa menyebutkan, pengadaan beras yang dilakukannya hanya berkisar antara 25 hingga 50 ton per hari. Jika dihitung secara keseluruhan, maka pengadaan beras saat ini baru kurang lebih 60 ribu ton atau sekitar 60 persen dari target prognosa pengadaan 100 ribu ton.

‘’Target pada tahun ini kemungkinan agak sulit tercapai,’’ kata Opa.

Namun, Opa menegaskan pihaknya belum akan meminta beras impor ke Perum Bulog. Pasalnya, saat ini stok yang mereka miliki masih sebanyak 22 ribu ton. ‘’Jumlah itu masih cukup untuk penyaluran raskin hingga Januari 2012,’’ tutur Opa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement