REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Tiga orang yang menjadi korban dugaan bom bunuh diri di Gereja Bethel Injili Sepenuh, di Jalan AR Hakim Nomor 49, Kepunton, Solo, yang dirawat di Rumah Sakit Brayat Minulyo, dizinkan pulang karena lukanya tidak terlalu mengkhawatirkan.
Penanggung jawab Rumah Sakit Unit Gawat Darurat RS Brayat Minulyo, dr Kwinsiyanto ketika dihubungi dari Semarang, Minggu, mengatakan mereka hanya mengalami lecet-lecet di beberapa bagian tubuhnya.
"Setelah kita tangani, ketiganya diizinkan pulang ke rumahnya masing-masing," katanya menegaskan.
Ketiga korban yang dirawat di Rumah Sakit Brayat Minulyo adalah Grace Liliana (18) mengalami luka di bagian punggung sebelah kanan serta pergelangan kaki sebelah kanan dan kiri.
Kemudian Soni Kusworo (32) mengalami luka di punggung dan tangan kanan karena terkena serpihan bom, serta Ny Kariyana Dewi Santoso juga mengalami luka di tangan bagian kanan dan kiri, serta ada serpihan bom.
"Begitu mereka datang ke rumah sakit ini dan langsung kita tangani setelah dinilai kondisinya tidak mengkhawatirkan mereka sudah diizinkan pulang," katanya.
Seperti diwartakan sebelumnya, Wali Kota Solo, Joko Widodo, mengatakan, korban bom bunuh diri di Gereja Kepunton Solo sebanyak 11 orang sedangkan satu orang tewas diduga pelaku bom bunuh diri tersebut, Ahad (25/9).
"Hingga saat ini diketahui korban luka 10 orang dirawat di RS Oen dan satu lainnya di RS Brayat Minulyo. Satu orang tewas diduga pelaku bom bunuh diri," kata Wali Kota Solo Joko Widodo didampingi Wakil Wali Kota Solo, FX Hady Rudiatmo, di sela meninjau lokasi bom bunuh diri di Solo.
Hingga saat ini belum diketahui keberadaan korban tewas yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri di Gereja Bethel Injili Sepenuh, Kepunton, Kota Solo sekitar pukul 10.55 WIB itu.
Wartawan ANTARA di lokasi kejadian melaporkan, aparat kepolisian berjaga di Gereja Bethel Injili Sepenuh, di Jalan AR Hakim Nomor 49, Kepunton, Solo. Sekitar kompleks itu telah dipasangi garis polisi.
Petugas menutup arus lalu lintas kendaraan bermotor sekitar 100 meter dari depan gereja itu, sedangkan masyarakat setempat tampak menyaksikan dari jauh lokasi tersebut.