Rabu 28 Sep 2011 09:18 WIB

Kebakaran di Kapal Kirana IX, Ratusan Calon Penumpang Kembalikan Tiket

Rep: Ahmad Reza Savitri/ Red: Johar Arif

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PERAK – Menyusul peristiwa kebakaran di Kapal Penumpang Kirana IX yang akan berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak menuju Banjarmasin Rabu (28/9) pagi, ratusan calon penumpang mengembalikan tiket yang telah dibeli.

Akibatnya, kantor penjualan tiket PT Dharma Lautan Utama yang beralamat di Jalan Perak Timur, Surabaya, dipadati antrean ratusan calon penumpang yang hendak mengembalikan tiket. Kericuhan sempat terjadi dalam antrean. Ratusan orang memaksa untuk masuk ke dalam kantor. Dorong-dorongan pun tak bisa dielakkan.

"Sudah satu hari saya nunggu untuk naik kapal ke Kalimantan," kata salah satu calon penumpang, Darmi (45). Ia telah membeli tiket Rp 290 ribu tujuan Kalimantan. Karena kapal terbakar, ia takut untuk naik kapal laut. "Mending saya pulangin lagi itu tiketnya," kata dia.

Calon penumpang lainnya, Suradi, mengembalikan tiket karena tidak ada kejelasan waktu keberangkatan. "Padahal saya sudah nginep semaleman," kata dia.

Seorang petugas PT Dharma Lautan Utama, Cahya, mengaku belum mengetahui jadwal keberangkatan pascaperistiwa kebakaran. Ia masih menunggu instruksi dari pengelola pelabuhan. "Mungkin setelah selesai olah TKP," katanya.

Kebakaran terjadi di Kapal Kirana IX yang tengah bersandar di dermaga Tanjung Perak Surabaya sekitar pukul 06.00 waktu setempat tadi pagi. Peristiwa ini menewaskan delapan orang. Berikut daftar korban tewas:

Ny Sumarni, 58 tahun, Jalan Cendana 67 No 55, Kaltim

Ny Natuha, 60 tahun, Sumedangan Padewawu, Pamekasan

Ny Suminah, 54 tahun, Karang Lundo RT 03/01, Grobogan

Tn Sodiq, 50 tahun, Karang Pinang, Sampang

Ny Solikah, 50 tahun, Karang Duren Balong, Jember

Ny Siti Rohana, 28 tahun, Krinang Selang, Magelang

Ny Juminah, 45 tahun, Karang Pinang, Sampang

Ny X (kaos coklat berkerah, memakai celana jeans biru tua, rambut panjang bergelombang), sekitar 50 tahun

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement