REPUBLIKA.CO.ID, BUKITINGGI - Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Tanahdatar dan Agam, Sumatera Barat kembali mengeluarkan asap hitam disertai abu vulkanik sekitar pukul 07.45 WIB, Rabu (28/9).
Berdasar pantauan di Sungaipuar, Tanahdatar, dilaporkan bahwa asap hitam disertai abu vulkanik yang disemburkan dari kawah juga terlihat sangat jelas dari Bukittinggi. Asap mengarah ke Kabupaten Tanahdatar.
Seorang warga Sungaipuar, Syahril St Marajo, menyebutkan semburan asap hitam disertai abu vulkanik itu tidak lama.
"Asap hitam keluar sekitar lima menit, setelah itu gunung mengeluarkan asap putih tebal. Asap putih keluar juga tidak terlalu lama sekitar sepuluh menit kemudian tidak terlihat karena tertutup awan putih," ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan warga lain, Ramhan. Kata dia, asap hitam disertai abu vulkanik juga telihat Selasa (27/9). Asap tersebut mengarah ke Tanahdatar.
"Asap yang keluar Selasa (27/9) tidak lama, sekitar lima sampai sepuluh menit," katanya.
Gunung Marapi yang memiliki ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) mengalami peningkatan aktivitas pada tanggal 3 Agustus 2011 sekitar pukul 09.00 WIB dan sempat mengeluarkan abu vulkanik berbau belerang mencapai 1.000 meter dan menjangkau ke sejumlah daerah di Sumbar, seperti Agam, Tanahdatar, Padangpariaman, Padangpanjang. Sejak itu, gunung itu hampir mengeluarkan asap hitam setiap hari.
Petugas Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BGPVMB) Bukittinggi, Warseno, mengatakan pihaknya masih menetapkan status waspada level II. Dengan status itu, BGPVMB melarang pendakian lebih dari tiga kilometer dari puncak.
"Kita terus memantau perkembangan gunung, hanya saja tidak lagi mendatangi langsung ke lokasi karena alat seismograf yang dipasang di daerah Batupalano dan Lasi telah bekerja maksimal," katanya.
BGPVMB telah memasang tiga alat sesmograf dan satu digital analog pada posisi ketinggian 2.000 meter di daerah Batu Palano dan ketingian 1.500 meter di Lasi.