REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Cabang (DPC), Muhammad Ridwan meninggal diduga akibat salah tembak atau peluru menyasar dari polisi. Saat itu polisi tengah mengejar dua orang pelaku pencurian kendaraan bermotor di Taman Bunga, Jalan Trunojoyo, Sumenep, Jawa Timur, pada Kamis (6/10) sekitar pukul 21.45 WIB.
"Semoga Allah SWT memberi tempat yang baik. Beliau tidak ada kegiatan apa-apa, tiba-tiba kena peluru di daerah Sumenep," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Anton Bachrul Alam dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (7/10).
Anton memaparkan kejadian tersebut diawali adanya upaya penangkapan dua orang yang melakukan pencurian kendaraan bermotor. Usai mencuri sepeda motor, dua pelaku tersebut yaitu Agus dan Ahmad, dikepung delapan anggota polisi, namun melarikan diri.
Salah satu anggota polisi berusaha menghentikan dua pelaku yang melarikan diri menggunakan sepeda motor, malah ditabrak. Akhirnya polisi mengeluarkan tembakan untuk melumpuhkan karena pelaku semakin menyerang polisi dengan menggunakan celurit. Ahmad terkena peluru di dada dan Agus terkena di kaki dan langsung dibawa ke rumah sakit.
"Saat anggota sedang membawa ke rumah sakit, tiba-tiba ada korban yang dibawa oleh masyarakat juga yang terkena peluru. Setelah dicek inisialnya ternyata bernama Ahmad Ridwan sebagai wakil ketua DPC Partai Golkar Kabupaten Sumenep," jelasnya.