REPUBLIKA.CO.ID, WONOSOBO-Tim SAR gabungan menemukan seorang mayat dan potongan kaki serta bagian kepala korban longsor di Dusun Sidorejo, Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Senin.
Korban meninggal yang ditemukan adalah Basirun, sedangkan potongan bagian tubuh yang ditemukan masih diidentifikasi petugas dari Polda Jateng.
Kepala Dusun Sidorejo Aris Fatoni mengatakan, korban meninggal yang ditemukan hingga saat ini dua orang yakni Triyanti dan Basirun. Hingga saat ini, masih sembilan korban yang belum ditemukan, yakni Ikhwadi, Nur Wahyan, Akmad Nasikhun, Nafisah Nasikhun, Jamiyah Muzaqi, Beni Iskhaq, Yulianti, Utami, dan Mustamit.
Bencana tanah longsor yang terjadi Minggu (18/12) tersebut mengakibatkan 26 rumah dan satu bangunan sanggar belajar rusak berat, 13 di antaranya hanyut terbawa arus Sungai Putih, Wonosobo.
Sebanyak 13 rumah hanyut masing-masing milik Gunawan, Khofri, Izin, Tukhamidz, Wahrudin, Akhmad Nasikhun, Mustamit, Hamdan, Nur Wahyan, Akhnul Muslim, Beni Iskhaq, Mat Slamet, dan Aris.
Seorang saksi mata yang juga korban selamat, Romdhon (29), mengatakan, saat kejadian hujan deras. "Waktu itu saya dan ibu saya (Tuminah) di luar rumah, sedangkan bapak saya (Mustamit) di dalam rumah. Tiba-tiba longsoran berupa lumpur menimpa rumah kami dan rumah kami hanyut," katanya.
Ia mengatakan, ibunya luka di bagian kaki, sedangkan bapaknya hanyut dan hingga saat ini belum ditemukan. Hingga saat ini, tim SAR gabungan bersama masyarakat masih melakukan pencarian korban di alur Sungai Putih hingga hilir sungai di pertemuan Sungai Putih dengan Sungai Serayu.