REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU - Habibie Nurdin, bayi berusia dua tahun yang menderita tumor orbita, masih terkulai lemas di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru. Bayi Habibie sangat membutuhkan uluran bantuan para dermawan untuk pengobatan tumor ganas yang menyerangnya.
Dari pantauan Antara pada Senin (26/12), Habibie yang sudah tiga pekan menginap di salah satu ruang Rumah Sakit Umum (RSUD) Arifin Ahmad Pekanbaru ini belum juga mendapat kepastian bagaimana upaya penanganan untuk proses penyembuhannya.
"Biji (bola) matanya semakin terdorong keluar dan membesar. Dia selalu berkeluh kesah menahan nyeri," tutur Nurani (23), ibunda Habibie, didampingi suaminya Khairudin (30).
Khairuddin mengaku semakin kesulitan karena keterbatasan ekonomi. Keluarganya memang mendapatkan dana Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Namun, semua kebutuhan selama menunggui Habibie hanya bisa mengandalkan pemberian dari saudara di kampung.
''Untuk makan kami di sini, kadang ada orang yang membelikan. Kadang ada juga saudara yang mengirimkan makanan dari kampung," ujar Khairudin yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan.
Khairudin juga berharap adanya perhatian serius Pemerintah Daerah untuk memberikan bantuan kepada bayinya. Karena, pihak RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru tidak bisa melakukan operasi tumor mata yang diderita Habibi.
"Kata dokter, operasi tidak dilakukan karena tumornya sudah menjalar ke jaringan syaraf Habibie. Itu berakibat susah untuk dioperasi," jelasnya. "Kalau memang pihak rumah sakit ini tidak mampu melakukan operasi, maka kami berharap adanya dermawan yang ingin membantu kami untuk dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar di Jakarta ataupun di Malaysia.''