REPUBLIKA.CO.ID, MANADO - Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Farid Ruskanda Bina mengatakan, tidak ada ancaman lahar dingin dari kawah Tompaluan, Gunung Lokon.
"Tidak ada ancaman lahar dingin yang berasal dari sekitar kawah Tompaluan. Tadi saya sudah mengecek langsung ke sungai yang berhulu dari kawah," kata Farid, di Manado, Rabu (28/12).
Dia mengatakan, pascaletusan Juli hingga Desember 2011 ada material pasir, debu dan batu yang berada di sekitar kawah namun jumlahnya sedikit. "Kecil kemungkinan akan terjadi ancaman lahar dingin meskipun terjadi hujan deras yang mengguyur sekitar kawah," imbuhnya.
Dia menambahkan, frekwensi kegempaan vulkanik yang terekam pos pengamatan berangsur menurun dibanding frekwensi gempa yang terjadi beberapa jam sebelum terjadi letusan tanggal 27 Desember 2011. "Frekwensinya memang turun. Namun tidak menutup kemungkinan masih akan terjadi letusan kecil," katanya.
Dijelaskan Farid, kegempaan yang terjadi hari ini sejak pukul 00.00 WITA hingga pukul 06.00 WITA yaitu satu kali gempa vulkanik dalam dan dua kali gempa vulkanik dangkal.
Sedangkan di periode enam jam selanjutnya terekam dua kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo tremor sekitar satu milimeter hingga empat milimeter.
"Kegempaannya berfluktuatif dan belum normal pasca terjadinya letusan tanggal 27 Desember 2011. Kami tidak bisa memastikan apakah penurunan frekwensi gempa aktivitas Gunung Lokon sementara menuju normal atau tidak. Kita masih akan mengamati," katanya.
Dia menegaskan, pascaletusan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung belum menurunkan status Gunung Lokon dari siaga level III menjadi waspada level II.
"Karena itu kami berharap warga harus tetap bersiaga. Terlebih mereka yang bermukim di daerah rawan bencana yaitu 2,5 kilometer dari kawah Tompaluan. Radius bahaya bencana ini belum diturunkan dan masih menjadi acuan untuk keselamatan warga," katanya.
Pascaletusan utama pukul 03.07 WITA, pos pengamatan merekam dua kali letusan susulan dari kawah Tompaluan Gunung Lokon di Provinsi Sulawesi Utara.
Dua kali letusan susulan tersebut terjadi sekitar pukul 03.21 WITA serta 03.24 WITA dan sempat diikuti gemuruh yang bunyinya tidak terlalu keras dibanding gemuruh yang terjadi saat letusan utama.