Ahad 15 Jan 2012 12:26 WIB

Waspada, Aksi Perampokan di Lampung Kian Marak

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Djibril Muhammad
Aksi perampokan (ilustrasi)
Foto: www.cakka.web.id
Aksi perampokan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Aksi perampokan di Lampung kian menjadi-jadi. Buktinya, pada Januari ini saja, sudah terjadi dua kali aksi perampokan di wilayah hukum Polda Lampung. Komplotan perampok bersenjata api (senpi) dan senjata tajam (sajam) yang berjumlah lebih dari enam orang ini, selain menyakiti penjaga juga membawa kabur uang hasil rampokan.

Dua aksi pencurian dengan kekerasan (curas) terjadi di Bandar Lampung, Ahad (8/1) dengan tempat dan selisih waktu berbeda. Pertama, komplotan perampok menggasak uang brankas Rp 57 juta milik PT Yakult Indonesia Persada Cabang Lampung, di Jl Mangga, Way Dadi, Sukarame. Lokasi kedua, yang menjadi sasaran perampok PT Aqua di Jl Hayam Wuruk, Kedamaian.

Dalam aksinya, perampok menyekap beberapa satpam yang menjaga perusahaan tersebut pada malam hari, dan membongkar brankas. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun perampok belum berhasil dibekuk polisi.

Kepala Bidang Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih, membenarkan aksi kriminalitas di wilayah hukum Polda Lampung masih terus terjadi. Untuk itu, kata dia, Polda Lampung terus mengintensifkan pengamanan lokasi dan tempat-tempat strategis rawan yang menjadi sasaran perampok dan pelaku kriminal.

"Polda terus mengintensifkan pengamanan tempat rawan dan strategis, dengan menambah jumlah personil," kata AKBP Sulistyaningsih kepada Republika di Bandar Lampung, Ahad (15/1). Selain itu, ungkap dia, polisi juga terus melakukan patrol di jalan dan pemukiman penduduk untuk mengantisipasi merebaknya kasus kriminalitas di masyarakat.

Patroli rutin ini sudah berlangsung sejak Operasi Lilin Krakatau pada Desember tahun lalu. Meski masih ada aksi kriminalitas, ia berharap masyarakat tetap tenang dan terus waspada dalam menjaga keamanan di lingkungannya.

"Apalagi sekarang musim cuaca tidak menentu, masyarakat diimbau untuk waspada dari tindak kriminalitas dan bencana alam," imbuhnya.

Menurut Sulistyaningsih, tempat-tempat strategis yang rawan menimbulkan aksi perampokan yakni pusat pertokoan seperti toko emas dan kantor penggadaian, kantor perbankan, ATM, tempat-tempat parkir mobil dan motor, dan pusat-pusat perbelanjaan.  

Selama Operasi Lilin Krakatau 23 Desember 2011 hingga 3 januari 2012, terjadi 73 tindak kriminalitas di wilayah hukum Polda Lampung. Kasus terbanyak yakni pencurian dengan kekerasan (curas) sebanyak 12 kasus. Posisi kedua, pencurian dengan pemberatan (curat) sebanyak delapan kasus.

Selanjutnya, tempat ketiga kasus pembunuhan sebanyak satu kasus, dan penganiayaan tiga kasus, serta tindak perkosaan, narkoba, senpi dan sajam, pemerasan dan penipuan, masing masing satu hingga lima kasus.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement