Senin 04 Jul 2022 19:49 WIB

Mendes PDTT: Dana Desa Dapat Digunakan untuk Penanganan PMK

Dana desa untuk penanganan PMK bisa masuk dalam kebencanaan.

Red: Agus raharjo
Dokter hewan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung didampingi peternak memeriksa kesehatan hewan ternak sapi yang telah sembuh dari penyakit mulut dan kuku (PMK) di Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Senin (4/7/2022). Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) menetapkan Status Keadaan Tertentu darurat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hal tersebut ditetapkan lewat surat keputusan Kepala BNPB Nomor 47 Tahun 2022 yang ditandatangani pada 29 Juni 2022 dan akan berlaku hingga akhir tahun 2022 mendatang. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Dokter hewan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung didampingi peternak memeriksa kesehatan hewan ternak sapi yang telah sembuh dari penyakit mulut dan kuku (PMK) di Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Senin (4/7/2022). Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) menetapkan Status Keadaan Tertentu darurat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hal tersebut ditetapkan lewat surat keputusan Kepala BNPB Nomor 47 Tahun 2022 yang ditandatangani pada 29 Juni 2022 dan akan berlaku hingga akhir tahun 2022 mendatang. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar menyatakan dana desa dapat digunakan untuk penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak. "Dana desa bisa digunakan untuk penanganan PMK, yang penting vaksinnya legal," ujar Mendes PDTT dalam konferensi pers dana desa yang diikuti di Jakarta, Senin (4/7/2022).

Ia menambahkan alokasi dana desa untuk penanganan PMK bisa masuk dalam kebencanaan atau urusan ketahanan pangan. Ia mengatakan bahwa kementeriannya telah melakukan pemantauan ke beberapa daerah agar penanganannya berbasis yang terjadi di lapangan.

Baca Juga

"Saya sudah menugaskan direktur (Direktur Jenderal Kemendes PDTT), saya tugaskan yang terdekat dulu seperti Banten untuk mencari model penanganan PMK dan segera melakukan pendalaman," tuturnya.

Secara terpisah, Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tipe C Soekarno Hatta Finari Manan mengatakan sebanyak 94 ribu dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tahap ketiga tiba di Tanah Air melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, pada Ahad pukul 15.42 WIB. Kedatangan dosis vaksin PMK jenis Aftopor yang spesifik untuk penanganan penyakit pada hewan ternak tersebut merupakan kiriman dari Prancis.

"Total untuk tahap tiga ini ada 94 ribu dosis vaksin PMK yang berasal dari Prancis, dan ini melengkapi rangkaian importasi dari 3.104 ribu," katanya.

Ia menyebutkan dari jumlah 94 ribu dosis vaksinasi PMK ini akan langsung didistribusikan oleh Kementerian Pertanian ke berbagai daerah atau provinsi di Indonesia sebagai upaya percepatan penanganan penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement