Rabu 06 Jul 2022 18:52 WIB

Keluarga Menjadi Sistem Pendukung Keberhasilan Generasi Penerus Bangsa

Pendidikan karakter bukan hanya tugas guru di sekolah tetapi juga orang tua di rumah

Rep: ronggo astungkoro/ Red: Hiru Muhammad
  Pendidikan karakter bukan hanya tugas para guru di sekolah tetapi juga orang tua di rumaah. Para orang tua terus menjadikan lingkungan rumah sebagai ruang belajar yang aman untuk anak-anak.  Tampak sejumlah warga berkumpul dan makan bersama saat tradisi cucurak di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Ahad (11/4/2021).
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Pendidikan karakter bukan hanya tugas para guru di sekolah tetapi juga orang tua di rumaah. Para orang tua terus menjadikan lingkungan rumah sebagai ruang belajar yang aman untuk anak-anak. Tampak sejumlah warga berkumpul dan makan bersama saat tradisi cucurak di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Ahad (11/4/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengatakan, pendidikan karakter bukan hanya tugas para guru di sekolah tetapi juga orang tua di rumah. Dia ingin agar para orang tua terus menjadikan lingkungan rumah sebagai ruang belajar yang aman untuk anak-anak.

"Saya berpesan kepada Ibu dan Bapak orang tua agar terus menjadikan lingkungan rumah sebagai ruang belajar yang aman untuk anak-anak kita," ujar Nadiem dalam siaran pers, Rabu (6/7/2022).

Baca Juga

Dia juga menuturkan, perilaku yang baik dan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila haruslah menjadi sebuah kebiasaan. Di mana kebiasaan tersebut ia katakan harus mulai dibangun sejak dini. Tempat pertama untuk menumbuhkan kebiasaan tersebut adalah di rumah, di mana anak-anak tumbuh kembang bersama orang tuanya. "Perilaku yang baik dan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila perlu menjadi kebiasaan, dan kebiasaan itu harus mulai dibangun sejak dini, mulai dari rumah," kata dia.

Sementara itu, Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemendikbudristek, Franka Makarim, menjelaskan betapa penting peran keluarga dalam perjalanan hidupnya meraih kesuksesan. Peran keluarga menjadi salah satu hal penting lainnya di samping diperlukannya niat yang kuat untuk meraih setiap mimpi yang dicita-citakan.

"Saya selalu yakin bahwa tidak ada mimpi yang tidak mungkin selama kita punya niat yang kuat untuk meraihnya. Selain itu, dukungan dari orangtua, keluarga, dan teman-teman juga merupakan hal yang sangat penting," ujar Franka.

Franka mengungkapkan, dirinya mendapat dukungan luar biasa dari keluarga besarnya sejak kecil. Di mana, orang tuanya selalu menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam keseharian. "Seperti toleransi, gotong royong, mandiri dalam belajar, dan pada saat yang sama, terus berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa," kata dia menceritakan masa kecilnya.

Menurut Franka, keluarga adalah elemen pendukung yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Karena itu dia berharap agar orang tua dapat memahami apa yang menjadi keinginan anak-anaknya, dan mendampingi mereka dalam suka duka meraih cita-cita. "Arahkan dan berikan dukungan, terutama saat anak-anak kita menghadapi kesulitan atau kegagalan," ujar dia.

Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, juga membagikan pengalamannya belajar dan bekerja dengan penuh semangat seraya terus menjalin persahabatan dan menguatkan gotong royong dengan teman-temannya ketika masih duduk di bangku sekolah. Menurut dia, hal tersebut membantunya menggapai cita-cita."Mendapatkan beasiswa untuk S1, S2, dan S3. Kalau saya bisa, kalian pasti juga bisa," pesan Suharti.

Sementara itu, psikolog Ayoe Soetomo mengutarakan, peran keluarga, khususnya dalam hal ini orang tua, sangatlah penting dalam tumbuh kembang seorang anak dalam menjadi Pelajar Pancasila. Peran keluarga dalam tumbuh kembang anak ia sebut sangat besar karena semuanya dimulai dari keluarga."Tentunya keluarga atau orang tua perlu memiliki konsep tentang bagaimana keluarga ini akan dibawa dan kemudian nilai-nilai apa yang harus dimiliki oleh keluarga. Harapannya nilai tersebut adalah nilai kebaikan seperti nilai Pelajar Pancasila," kata Ayoe.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement