Jumat 08 Jul 2022 08:39 WIB

Destinasi Wisata Selain Bali Turut Jadi Tujuan Favorit Wisatawan

Bali masih menduduki urutan pertama destinasi wisata masyarakat Indonesia

Red: Nur Aini
Sebuah kapal wisata pinisi melintas di perairan dekat Dermaga Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, ilustrasi
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Sebuah kapal wisata pinisi melintas di perairan dekat Dermaga Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- Indonesia mempunyai banyak destinasi wisata yang menarik untuk berlibur selain Bali.

"Labuan Bajo sudah mulai naik dan banyak menjadi tujuan utama wisata," kata Senior Public Relations Manager tiket.com, Sandra Darmosumarto ditemui di Kabupaten Belitung, Jumat (8/7/2022)

Baca Juga

Berdasarkan data internal tiket.com, pembatasan bepergian turut mempengaruhi perilaku berlibur orang Indonesia ketika pandemi. Pada awal pandemi pemerintah sempat membatasi perjalanan ke luar negeri sehingga orang-orang yang tadinya gemar bepergian ke luar negeri mulai tertarik mengeksplorasi berbagai daerah di Indonesia.

Berdasarkan data pemesanan tiket penerbangan di platform tersebut, Bali masih menduduki urutan pertama destinasi wisata masyarakat Indonesia, disusul Yogyakarta, Medan atau Surabaya. Ketertarikan orang untuk meliha tempat yang baru membuat Labuan Bajo naik daun selama pandemi. Secara infrastruktur, daerah tersebut juga cukup siap untuk menerima wisatawan baik domestik maupun mancanegara, seperti variasi akomodasi.

Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur juga menjadi salah satu Destinasi Super Prioritas yang dicanangkan pemerintah. Selain Labuan Bajo, destinasi wisata favorit yang juga naik daun adalah Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika pada Maret kemarin menjadi pendorong utama bepergian ke Lombok.

"Orang-orang mulai tertarik untuk mencari tahu Mandalika dan itu ramai sekali," kata Sandra.

Ketertarikan pengunjung juga bertambah ketika berada di Lombok, tidak hanya pantai, mereka juga mendatangi Desa Wisata Sade di sana. Menurut Sandra, hal ini membuktikan bahwa promosi desa wisata yang dilakukan pemerintah maupun swasta sebelum acara olahraga tersebut membuahkan hasil.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement