REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ditembak saat pidato kampanye pada Jumat (8/7/2022) di Kota Nara. Abe langsung diterbangkan ke rumah sakit dalam keadaan tidak bernapas dan jantungnya berhenti.
Pejabat pemadam kebakaran setempat Makoto Morimoto mengatakan, Abe mengalami henti jantung dan henti paru-paru setelah ditembak dan dibawa ke rumah sakit prefektur. Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan, polisi menangkap tersangka pria bersenjata di tempat kejadian.
“Tindakan barbar seperti ini benar-benar tidak bisa dimaafkan, apa pun alasannya, dan kami mengutuk keras itu,” kata Matsuno.
Televisi NHK menayangkan rekaman yang menunjukkan Abe pingsan. Kemudian beberapa penjaga keamanan berlari ke arahnya. Abe dilaporkan ditembak beberapa menit setelah dia mulai berbicara di luar stasiun kereta api utama di Nara barat.
Setelah penembakan terjadi, Perdana Menteri Fumio Kishida sedang dalam perjalanan ke Tokyo dengan helikopter dari Yamagata, di Jepang utara. Matsuno mengatakan, semua menteri Kabinet akan kembali ke Tokyo dari perjalanan kampanye mereka.
Abe sedang memberikan pidato ketika orang-orang mendengar suara tembakan. Abe memegang dadanya ketika pingsan, dan bajunya berlumuran darah.
Serangan itu mengejutkan Jepang yang merupakan salah satu negara teraman di dunia. Bahkan Jepang memiliki undang-undang kontrol senjata yang paling ketat. Surat kabar Yomiuri Shimbun mencetak edisi tambahan, yang dengan cepat diambil oleh orang-orang di jalan untuk membaca tentang penembakan Abe.
Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Jepang, Rahm Emanuel, mengatakan, dia sedih dan terkejut ketika mendapatkan kabar terkait penembakan tersebut. "Pemerintah AS dan rakyat Amerika berdoa untuk kesejahteraan Abe-san, keluarganya, dan rakyat Jepang," katanya dalam sebuah pernyataan.
Abe terkenal karena kebijakan "Abenomics" yang menampilkan pelonggaran moneter dan pengeluaran fiskal yang berani. Dia juga mendukung pengeluaran pertahanan setelah bertahun-tahun mengalami penurunan. Termasuk memperluas kemampuan militer Jepang untuk memproyeksikan kekuatan di luar negeri.
Dalam perubahan bersejarah pada 2014, pemerintahan Abe menafsirkan kembali konstitusi pasifis pascaperang untuk memungkinkan pasukan berperang di luar negeri pertama kalinya sejak Perang Dunia Kedua. Tahun berikutnya, undang-undang mengakhiri larangan menggunakan hak pembelaan diri kolektif, atau membela negara sahabat yang diserang.
Abe berperan penting dalam penyelenggaraan Olimpiade 2020 Tokyo, yang ditunda satu tahun hingga 2021 karena pandemi Covid-19. Abe pertama kali menjabat pada 2006 sebagai perdana menteri termuda Jepang sejak Perang Dunia Kedua. Setelah setahun diterpa skandal politik, kemarahan pemilih karena kehilangan catatan pensiun, dan kekalahan pemilihan untuk partai yang berkuasa, Abe berhenti dengan alasan kesehatan yang buruk. Dia menjadi perdana menteri lagi pada tahun 2012.
Abe berasal dari keluarga politik. Ayahnya merupakan seorang menteri luar negeri dan kakeknya menjabat sebagai perdana menteri. Abe pertama kali terpilih menjadi anggota parlemen pada 1993 setelah kematian ayahnya. Abe menjadi terkenal secara nasional karen mengambil sikap keras terhadap Korea Utara, dalam perseteruan atas warga Jepang yang diculik oleh Pyongyang beberapa dekade lalu.