REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak dapat dipungkiri, natrium memiliki peranan penting yang dibutuhkan tubuh sebagai zat gizi esensial untuk mewujudkan hidup sehat, kuat, dan aktif. Kelebihan maupun kekurangan (defisiensi) natrium berisiko menjadi gangguan kesehatan.
Kelebihan natrium, dapat memunculkan berbagai penyakit degeneratif seperti hipertensi, stroke, gagal jantung, diabetes, dan lainnya. Jika kekurangan, maka efeknya adalah gangguan fungsi otot dan saraf, gangguan kontrol gula darah, gangguan kontrol cairan tubuh, dan gangguan penyerapan asupan nutrisi. Nah, sebaiknya bagaimana menyeimbangkan dan mengendalikan asupan garam?
Medical Doctor & Health Content Creator, dr Kevin Mak mengatakan garam sebenarnya penting bagi tubuh. “Tubuh kita tetap memerlukan garam setiap harinya. Namun, apabila dikonsumsi secara berlebihan maka bisa menyebabkan terjadinya penyumbatan pembuluh darah, hipertensi, dan stroke,” ujarnya.
Tak bisa dipungkiri, kebiasaan masyarakat Indonesia dalam membuat masakan memang banyak menggunakan bumbu dan rempah yang memiliki cita rasa tinggi. Nah, cara yang sesuai jika masakan menggunakan berbagai bumbu dan rempah adalah dengan menambahkan sedikit garam dapur, kemudian tambahkan sedikit Monosodium Glutamat (MSG).
“Jika kita ingin makanan yang kita konsumsi memiliki cita rasa yang tinggi, namun juga ingin diet rendah garam, dengan menggunakan Bumbu Umami seperti MSG bisa dijadikan solusi," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id belum lama ini.
Menurutnya, kandungan natrium dalam MSG hanya 1/3 dari kandungan natrium pada garam dapur biasa. Penelitian yang dilakukan oleh Maluly et al (2020) juga menyebutkan pengurangan penggunaan garam dapur dan ditambahkan sedikit MSG pada masakan bisa menurunkan kadar natrium sebanyak 37 persen.
Hal tersebut disampaikan dr Kevin dalam acara webinar "Peran Umami Dalam Mewaspadai Asupan Garam Berlebih Untuk Hidup Lebih Sehat" yang diselenggarakan oleh PT Ajinomoto Indonesia (Ajinomoto). Ini merupakan upaya mendukung masyarakat Indonesia agar tetap sehat dengan menyebarluaskan fakta informatif tentang Bumbu Umami seperti MSG.
Public Relations Manager PT Ajinomoto Indonesia, Angga Putra menyampaikan, saat ini Ajinomoto sedang menggiatkan kampanye Bijak Garam yang memang sejalan dengan anjuran Kementerian Kesehatan RI terkait pengurangan asupan Gula, Garam, Lemak (GGL) dalam konsumsi sehari-hari.
Ia mengatakan melalui Kampanye Bijak Garam yang sedang mereka giatkan ini, Ajinomoto ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam dan mengajak keluarga Indonesia untuk hidup lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam mengolah makanan, namun tetap bisa memperoleh cita rasa yang tinggi.
"Kampanye ini juga merupakan bukti komitmen kami untuk terus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, dengan meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan keluarga Indonesia melalui produk dan layanan yang berkualitas tinggi," ujarnya.
PT Ajinomoto Indonesia berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, dengan meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan keluarga Indonesia melalui produk dan layanan berkualitas tinggi yang berfokus pada kelezatan dan kesehatan.