Rabu 20 Jul 2022 01:30 WIB

Popcorn Lung Mengintai Pengguna Vape, Kerusakannya Permanen

Popcorn lung merupakan kerusakan yang bersifat permanen di saluran napas.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Vape dengan perasa sudah mulai dilarang penjualannya di sebagian negara bagian Amerika. Juga dilarang di Jepang dan India. Vape dapat memicu popcorn lung.
Foto: AP
Vape dengan perasa sudah mulai dilarang penjualannya di sebagian negara bagian Amerika. Juga dilarang di Jepang dan India. Vape dapat memicu popcorn lung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTAR -- Dokter dari National Health Service di Inggris, Dr Sara Kayat, memperingatkan bahaya kesehatan terkait dengan vape. Para pengguna vape bisa terkena penyakit gusi dan ada banyak kekhawatiran lain yang kian membesar, salah satunya adalah cedera paru-paru atau disebut juga popcorn lung.

"Ini adalah penyakit radang paru-paru yang bisa terjadi akibat vaping," ujar Dr Kayat, dilansir laman Express, Selasa (19/7/2022).

Baca Juga

Sebuah badan amal terkemuka, Asthma and Lung UK menjelaskan bahwa popcorn lung secara medis disebut sebagai bronkiolitis obliterans. Ini menggambarkan kerusakan permanen pada saluran pernapasan kecil, yang disebabkan oleh peradangan dan jaringan parut.

Salah satu penyebab utama kondisi ini adalah menghirup bahan kimia yang mengiritasi paru-paru. Pusat informasi Genetic and Rare Disease (GARD) mencantumkan gejala-gejalanya, seperti batuk kering, sesak napas, kelelahan, dan mengi tanpa adanya pilek atau asma.

American Lung Association mengatakan gejala dapat muncul saat berolahraga atau melakukan pekerjaan manual. "Tidak semua orang dengan bronkiolitis obliterans akan memiliki gejala," tulis lembaga dalam keterangannya.

Diagnosis perlu melibatkan dokter yang mendengarkan langsung pernapasan dan melakukan rontgen dada atau CT scan serta tes fungsi paru-paru. Tes ini mengukur jumlah udara yang dapat dihirup masuk dan keluar.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement