Rabu 20 Jul 2022 10:07 WIB

Dinkes Kendari: Masyarakat Tetap Waspada Meski Nol Kasus Covid-19

Masyarakat harus tetap menaati protokol kesehatan utamanya memakai masker.

Petugas menunjukkan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Petugas menunjukkan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Dinas Kesehatan Kota Kendari Sulawesi Tenggara mengimbau agar tetap waspada dan tidak lengah meski saat ini daerah tersebut dengan nol kasus aktif dari wabah pandemi Covid-19. Kepala Dinas Kesehatan Kendari Rahminingrum melalui telepon di Kendari, Rabu (20/7/2022) mengatakan kewaspadaan tetap harus dilakukan karena wabah tersebut belum hilang sepenuhnya. Sehingga masyarakat harus tetap menaati protokol kesehatan utamanya memakai masker.

"Meskipun kita masih zero (nol) kasus aktif, itu bukan jaminan untuk tidak disiplin protokol kesehatan karena di Jawa sana kasus Covid-19 masih tinggi," katanya.

Baca Juga

Dia mengingatkan seluruh masyarakat Kendari untuk tidak lengah menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas di luar rumah, meski pun wabah pandemi telah terkendali di daerah tersebut. Selain itu, dia mengingatkan kepada warga yang belum melakukan vaksin Covid-19 agar segera vaksinasi dan bagi yang sudah untuk melengkapi hingga dosis penguat atau booster.

Ia menjelaskan, saat ini vaksinasi booster telah menjadi syarat perjalanan dan pelaksanaan keramaian merujuk Surat Edaran BNPB. Dia menegaskan adanya surat edaran itu, maksa otomatis Kota Kendari juga seharusnya akan mengikuti aturan tersebut.

"Karena surat edaran itu sudah keluar saya harapkan masyarakat yang belum booster segera ke posko di pelataran Kantor Dinas Kesehatan Kendari karena pelayanan booster selalu ada, vaksinasi di Dinkes tidak pernah berhenti," ucap dia.

Dia menambahkan, terkait stok vaksin usai booster kembali dipersyaratkan, hal itu bukan persoalan karena ketersediaan vaksin masih ada bahkan jenis Pfizer baru saja tiba di Dinas Kesehatan Provinsi yang bakal didistribusikan ke kota.

"Stok vaksin masih aman. Bahkan vaksin jenis Pfizer sudah masuk ke provinsi tapi kota belum ambil. Jadi nanti jatah Kota Kendari dari provinsi yang bagikan, jadi kita belum tahu berapa jumlah jatah Dinas Kesehatan Kendari," kata Rahminingrum.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement