REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) Tbk terus meningkatkan Nilai Kontrak Baru (NBK). Hingga Juni 2022, NKB emiten bersandi saham WSKT ini mencapai Rp 9,31 triliun, naik 197,30 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 3,13 triliun.
SVP Corporate Secretary Perseroan Novianto Ari Nugroho mengatakan, sebagian besar kontrak didapatkan dari proyek pemerintah. Dari keseluruhan kontrak, porsi proyek pemerintah ini mencapai 79,97 persen.
"Sisanya berasal dari proyek swasta 8,99 persen, pengembangan bisnis anak usaha Perseroan 8,48 persen, dan proyek BUMN 2,56 persen," kata Nivianto, Rabu (20/7/2022).
Berdasarkan segmentasi tipe proyek, NKB tersebut terdiri dari segmen konektivitas infrastruktur 73,09 persen, Sumber Daya Air (SDA) 9,83 persen, anak usaha 8,48 persen, proyek gedung 6,64 persen, EPC 1,91 persen, dan proyek sipil lainya 0,06 persen.
Beberapa proyek dengan kontribusi terbesar sampai dengan Juni 2022 adalah proyek Rehab Jalan dan Jembatan Nasional di Sumatra Utara, Proyek Gedung Gelanggang Inovasi dan Kreatifitas (GIK) Universitas UGM, Proyek Jalan Nasional Oecusse Timor Leste sebesar, dan proyek Bendungan Temef NTT tahap 4.
Pada tahun ini, menurut Nivianto, Perseroan berkomitmen untuk memperbaiki kinerja operasional. Perseroan akan fokus menjalankan bisnis usaha dengan menyelesaikan proyek-proyek yang tertunda selama pandemi Covid-19.
"Waskita Karya juga akan meningkatkan kontrak baru baik dipasar domestik dan internasional dengan berpartisipasi pada G2G Pemerintah Indonesia dengan negara lain," tambah Novianto.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Karya, Taufik Hendra Kusuma mengatakan, Perseroan optimistis akan memiliki kinerja operasional dan keuangan yang lebih baik pada tahun ini. Pada 2022,Waskita telah merencanakan sejumlah program jangka menengah.
Salah satu proyek yang dibidik yaitu pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur. Waskita juga akan menggarap proyek di luar negeri melalui kerjasama G2G Indonesia dengan beberapa negara seperti Rumah Indonesia di Mekkah, oil for infrastructure di Sudan Selatan, dan proyek infrastruktur di Turki.
Perseroan juga akan melanjutkan proses divestasi tiga hingga empat jalan tol serta pengembangan anak usaha seperti Waskita Karya Infrastruktur dan Waskita Karya Realty. "Program-program jangka menengah tersebut menunjukkan upaya dan optimisme untuk memperbaiki kinerja operasional dan keuangan Perseroan," kata Taufik