Gejala skizofrenia
NIH menjelaskan bahwa orang dengan skizofrenia biasanya didiagnosis antara usia 16 hingga 30 tahun, setelah episode pertama psikosis. Namun, penelitian menunjukkan bahwa perubahan bertahap dalam pemikiran, suasana hati, dan fungsi sosial sering muncul sebelum episode pertama ini.
Psikosis dapat didefinisikan sebagai individu yang tidak mampu membedakan pikiran dan imajinasi mereka sendiri dari kenyataan. Gejala lain yang mungkin ditunjukkan pengidap skizofrenia meliputi halusinasi (mendengar atau melihat hal-hal yang tidak ada di luar pikiran), delusi (keyakinan yang tidak biasa yang tidak didasarkan pada kenyataan), pikiran kacau berdasarkan halusinasi atau delusi, kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari, tidak peduli dengan higiene diri sendiri, serta ingin menghindari orang lain, termasuk teman-temannya.
Sekilas, beberapa gejalanya mungkin tampak mirip dengan gangguan identitas disosiatif alias gangguan kepribadian ganda. Namun, itu adalah dua kondisi yang terpisah. Individu yang menderita gangguan identitas disosiatif memiliki dua atau lebih identitas berbeda yang hadir dan secara bergantian dapat mengendalikan mereka.
Setelah didiagnosis, individu dengan skizofrenia bisa diberi pengobatan dan dukungan. Jenis perawatan yang paling umum ialah kombinasi obat dan terapi yang disesuaikan untuk setiap individu. Dalam kebanyakan kasus, pengidap skizofrenia mendapatkan obat antipsikotik dan terapi perilaku kognitif (CBT).