Jumat 29 Jul 2022 01:46 WIB

BMKG: Waspada Gelombang Sangat Tinggi hingga 6 Meter

BMKG catat kecepatan angin tinggi di perairan Sabang, Selatan Jawa hingga Arafuru

Foto udara kondisi terpaan gelombang ombak air laut di Pesisir pantai Utara. Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada Kamis (28/7) hingga Jumat (29/7). Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara - Selatan dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot.
Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra
Foto udara kondisi terpaan gelombang ombak air laut di Pesisir pantai Utara. Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada Kamis (28/7) hingga Jumat (29/7). Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara - Selatan dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada Kamis (28/7) hingga Jumat (29/7). Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara - Selatan dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot.

"Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, perairan selatan Jawa, Laut Sawu, Laut Jawa, Selat Makassar bagian selatan, Laut Banda, dan Laut Arafuru," ujar Kepala Humas BMKG Taufan Maulana dalam keterangan tertulis, Kamis (28/7).

Kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1.25 - 2.5 meter di perairan timur P. Simeulue - Kep. Mentawai, Selat Sumba bagian timur, perairan utara Kupang - Rote, Selat Ombai, Laut Natuna, Selat Karimata, perairan timur Kep. Bintan - Lingga, Laut Jawa, perairan utara Madura - Kep. Kangean, perairan selatan Kalimantan, perairan Kotabaru, Selat Makassar bagian selatan, Laut Bali - Laut Sumbawa, Selat Lombok bagian utara, perairan Kep. Selayar, Teluk Bone bagian selatan, perairan Baubau, perairan selatan Halmahera, perairan timur Obi, perairan Fakfak - Kaimana, perairan Misool, perairan Sorong bagian selatan, perairan Jayapura - Sarmi, Samudra Pasifik Utara Biak - Jayapura, Laut Seram, Laut Arafuru bagian timur.

Untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2.50 - 4.0 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Sumatera, Selat Sunda bagian barat - selatan, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan Selatan P. Sumba, perairan P. Sawu, Laut Sawu, perairan selatan Kupang - Rote, Samudra Hindia Selatan NTT, perairan Kep. Wakatobi, perairan Manui - Kendari, perairan selatan Kep. Banggai, perairan Teluk Tolo bagian timur, perairan selatan Kep. Banggai - Kep. Sula, perairan selatan P. Buru - P. Seram, Laut Banda, perairan selatan Kep. Sermata - Kep. Tanimbar, perairan selatan Kep. Kei - Kep. Aru, Laut Arafuru bagian barat - tengah.

Sedangkan, untuk gelombang yang sangat tinggi di kisaran 4 - 6 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Barat Sumatra, perairan selatan P. Jawa - P. Sumbawa, Samudra Hindia Selatan Jawa - NTB.

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan, kapal tongkang ,kapal ferry serta kapal kargo atau kapal pesiar.

"Untuk masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ujar Taufan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement