REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Koodinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendi menyebutkan pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dalam dua tahun ini belum optimal karena pandemi COVID-19. Ia pun mengajak masyarakat untuk kembali membudayakan GERMAS.
Selain karena biayanya lebih murah hasilnya juga lebih bagus. Dengan demikian, derajat kesehatan masyarakat Indonesia yang setinggi-tingginya bisa tercapai.
“Kita ingin masyarakat teredukasi pentingnya sehat. Lebih baik mengeluarkan biaya untuk sehat daripada biaya untuk sakit. Biaya sakit itu jauh lebih mahal, dibandingkan biaya untuk sehat. Sehat itu mahal, karena itu hindarilah sakit. Salah satunya dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS),” kata Muhadjir dalam keterangan, Ahad (31/7/2022).
Muhadjir mengatakan, pembudayaan GERMAS sangat penting dilakukan di setiap aspek kehidupan. Terlebih dalam menghadapi tantangan sektor kesehatan yang begitu kompleks, dari mulai angka kematian ibu serta bayi yang masih tinggi, stunting, hingga Penyakit Tidak Menular (PTM).
“Kita harapkan adanya gerakan dari bawah, masyarakat yang harus menginisiasi. Kesadaran masyarakat untuk hidup sehat seperti aktivitas fisik, makan yang terukur, dan memperhatikan faktor-faktor lain harus ditingkatkan,” harap Muhadjir.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga mendukung penuh pembudayaan kembali GERMAS sebagai bagian dari implementasi transformasi sistem kesehatan pilar pertama yakni transformasi layanan primer. Yang mana, pilar tersebut fokus pada kegiatan promotif preventif untuk lebih banyak menciptakan orang sehat. Kegiatan ini kata Menkes, jauh lebih murah dibandingkan pengobatan saat sakit atau kuratif.
“Program ini (GERMAS) menjaga agar orang hidup sehat, karena selain lebih murah, kualitas hidup juga lebih baik,” ungkap Menkes.
Budi mengajak masyarakat untuk aktif bergerak guna menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh terutama di masa pandemi COVID-19. “Jangan lupa hidup sehat, salah satunya dengan bergerak sehari minimal 30 menit, jadi kalau seminggu 5 kali berarti sekitar 150 menit. Aktivitasnya bisa dengan jalan, lari, atau berenang. Sehat selalu,” ujar Budi.