Rabu 03 Aug 2022 20:22 WIB

Wakil Bupati Mamberamo Tengah Minta Maaf Usai Dorong Kamera Wartawan

Wakil bupati Mamberamo Tengah mengatakan, ia kelelahan menjalani pemeriksaan.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Ratna Puspita
Wakil Bupati Mamberamo Tengah Yonas Kenelak saat memberikan keterangan pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (3/8/2022).
Foto: Republika/Flori sidebang
Wakil Bupati Mamberamo Tengah Yonas Kenelak saat memberikan keterangan pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (3/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Bupati Mamberamo Tengah Yonas Kenelak meminta maaf kepada awak media setelah bertindak kasar terhadap beberapa jurnalis tulis dan foto usai diperiksa di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan. Ia mengaku tindakannya itu karena kelelahan menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan suap dan gratifikasi di Kabupaten Mamberamo Tengah.

Yonas mengeklaim, tindakannya itu tidak sengaja dia dilakukan. Dia mengaku kelelahan setelah dimintai keterangan oleh penyidik KPK selama kurang lebih lima jam. 

Baca Juga

"Ya tadi saya jalan adik-adik tadi mau ambil gambar, mau bicara dengan saya, ya. Tadi bapak tidak sengaja, ya, tadi bapak dengan tangan, tapi saya tidak pukul, ya, dengan tangan dorong kamera itu tidak sengaja karena saya di ruangan itu masuk di pemeriksaan pagi jam 09.50 WIB sampai sore saya keluar capek sekali," kata Yonas. 

"Saya mohon maaf sebesar-besarnya," kata dia menjelaskan. 

Peristiwa itu bermula ketika Yonas selesai diperiksa sebagai saksi oleh tim penyidik KPK. Para jurnalis yang sudah menunggu Yonas di pintu keluar KPK tidak digubrisnya. 

Beberapa pewarta foto berdiri di hadapan Yonas untuk mengambil potret dirinya. Sedangkan jurnalis lainnya berada di samping kiri dan kanan serta belakangnya. 

Para awak media itu pun mencoba melontarkan berbagai pertanyaan kepada Yonas soal hasil pemeriksaan dirinya. Namun, Yonas memilih bungkam. 

Ia sempat beberapa kali menepis tangan wartawan yang sedang merekam dirinya dengan menggunakan ponsel pintar. Bahkan, Yonas juga mendorong lensa kamera seorang pewarta foto yang ada di hadapannya. 

Yonas pun langsung bergegas menuju mobil Toyota Avanza berwarna putih yang sudah menunggunya. Tidak ada pernyataan apapun yang dia sampaikan. 

Kurang lebih sekitar 1,5 jam setelah meninggalkan Gedung KPK, Yonas kembali lagi dan menghampiri para jurnalis. Ia kemudian menyampaikan permohonan maaf atas tindakan yang dia lakukan sebelumnya. 

Memahami jurnalis

Yonas menyampaikan bahwa ia memahami tugas jurnalis yang meliput dirinya terkait kasus dugaan suap dan gratifikasi Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak. Namun karena merasa kelelahan, dia tidak sengaja mendorong kamera salah satu jurnalis foto. 

Ia mengungkapkan, selama berada di ruang pemeriksaan udaranya cukup dingin lantaran menggunakan air conditioner (AC). Padahal, Yonas mengatakan, ia tidak terbiasa menggunakan AC. Sehingga hal ini membuatnya letih. 

"Saya capek, lelah, dan juga saya tidak biasa kena AC. Di mobil saya pun tuh tidak biasa pakai AC, saya kasih mati (AC) baru saya biasa jalan," ungkap dia. 

Permintaan maaf itu pun diakhiri Yonas dengan bersalaman dan berpelukan dengan salah satu pewarta foto yang lensa kameranya sempat ia dorong. Kendati demikian, dia tetap enggan berkomentar soal hasil pemeriksaan dirinya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement