Jumat 05 Aug 2022 12:13 WIB

Erick Thohir Sebut Kinerja Pertamina dan Petronas tak Bisa Dibandingkan

Petronas sudah memproduksi migas sendiri, Pertamina masih mengimpor minyak.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kinerja PT Pertamina (Persero) dan perusahaan migas (minyak dan gas) asal Malaysia, Petronas, tak bisa dibandingkan.
Foto: Antara/Widodo S Jusuf
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kinerja PT Pertamina (Persero) dan perusahaan migas (minyak dan gas) asal Malaysia, Petronas, tak bisa dibandingkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kinerja PT Pertamina (Persero) dan perusahaan migas (minyak dan gas) asal Malaysia, Petronas, tak bisa dibandingkan. Jika Petronas sudah memproduksi migas sendiri, Pertamina masih mengimpor minyak.

"Tidak bisa dibandingkan misalnya Pertamina dengan Petronas ya beda, karena Petronas masih produksi, kalau kita negara mengimpor, kondisinya beda," katanya di Jakarta, Rabu (3/8/2022) lalu.

Baca Juga

Erick mengatakan, pemerintah terus berupaya memastikan agar arus kas Pertamina terus terjaga. Dia pun menepis asumsi jika Pertamina rugi karena kondisi cashflow dan rugi itu berbeda.

    

"Sempat kemarin seakan-akan Pertamina rugi, itu bukan rugi, antara cashflow sama rugi itu berbeda. Cashflow itu artinya defisit karena uangnya belum diganti, uang subsidinya makanya secara cashflow defisit, tapi begitu diganti artinya cashflow Pertamina membaik, lalu rugi-labanya juga baik," katanya.

Erick menjelaskan, Pertamina mesti memastikan pelayanan kepada masyarakat tetap terjamin, termasuk mendukung program pemerintah dalam menyalurkan BBM subsidi. Erick bilang, Pertamina pun melakukan efisiensi di berbagai aspek.

"Itu yang kadang-kadang kita tentu Pertamina harus jaga bagaimana pelayanan kepada masyarakat tetap terjamin, mendukung program pemerintah yang namanya sekarang BBM subsidi tetapi bukan berarti Pertamina tak melakukan efisiensi di mana-mana," terangnya.

Pada Rabu dini pukul 00.01 Wib, PT Pertamina (Persero) kembali lagi melakukan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi jenis Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, kenaikan harga Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite tidak dapat menutup kerugian dari penjualan Pertamax. Hal ini lantaran kerugian dari penjualan Pertamax sangat besar.

Irto mengatakan, jenis BBM yang harganya dinaikkan hari ini, yaitu Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite hanya 5 persen dari total konsumsi BBM nasional, sedangkan 95 persen konsumsi berasal dari Pertamax, Pertalite, dan Solar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement