Arab Saudi, bagaimanapun, menentang posisi itu. Mereka mengatakan keputusan itu tidak ada hubungannya dengan hubungan diplomatik dengan Israel dan kebijakan tersebut bukanlah pendahulu untuk langkah lebih lanjut menuju normalisasi.
Kerajaan mulai mengizinkan maskapai Israel untuk terbang di atas wilayahnya di koridor udara khusus untuk penerbangan ke dan dari UEA dan Bahrain, setelah Perjanjian Abraham ditandatangani pada 2020. Tetapi, mereka tidak mengizinkan penerbangan ke tujuan yang lebih jauh di timur.
Perubahan yang ada juga membawa dampak pada penerbangan ke dan dari India, Thailand, Cina, serta lokasi lain di timur. Mereka dapat memotong jalur semenanjung Saudi, menghemat jam waktu penerbangan.
Selama ini, penerbangan ke Asia dari Tel Aviv harus melewati Semenanjung Arab. Kondisi ini menambah waktu tempuh antara dua hingga tiga jam.
Selain menjadi keuntungan bagi wisatawan, keputusan itu juga akan menguntungkan umat Islam Israel yang ingin berpartisipasi dalam haji. Penerbangan charter langsung ke Arab Saudi akan tersedia setiap tahun untuk para peziarah.