REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyambut peringatan Pekan ASI, Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa melangsungkan berbagai kegiatan di 12 provinsi se-Indonesia, sesuai dengan wilayah kerja LKC-DD yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Awal pekan Agustus ini seluruh dunia memperingati Pekan ASI atau World Breastfeeding Week yang berlangsung dari 1 sampai 7 Agustus 2022.
Adapun tema yang diangkat oleh LKC Dompet Dhuafa pada peringatan pekan ASI ini adalah melindungi, memfasilitasi, mendukung penuh untuk kesuksesan pemberian ASI di Indonesia. Rangkaian kegiatan yang digulirkan LKC-DD yaitu konseling menyusui, edukasi menyusui, apresiasi ibu dan bayi ASI ekslusif, demo masak menu gizi seimbang, lomba kader cerdas dan kampanye menyusui.
Kali ini, LKC-DD menyelenggarakan kegiatan lomba kader cerdas yang digelar secara virtual, diikuti oleh seluruh kader LKC-DD se-Indonesia, terhitung sebanyak 100 kader terlibat dalam kegiatan lomba pada Kamis (4/8/2022).
Lomba kader cerdas dibuka oleh General Manager Kesehatan Dompet Dhuafa dr. Yeni Purnamasari, MKM, dan penguatan materi seputar mitos dan fakta tentang ASI oleh konselor menyusui dan dokter anak sekaligus super volunteer Dompet Dhuafa, dr. Hani Purnamasari, Sp.A. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan LKC-DD dalam upaya meningkatakan, memfasilitasi dan mendukung penuh ASI di Indonesia.
Dalam sambutannya dr. Yeni menerangkan seluruh keberhasilan capaian pemberian ASI ekslusif yang dilangsungkan LKC-DD tidak terlepas dari peran kader di seluruh kawasan sehat binaan LKC Dompet Dhuafa di 12 Provinsi.
“Saya senang sekali melihat peningkatan keberhasilan capaian pemberian ASI ekslusif yang ada di seluruh kawasan sehat binaan LKC Dompet Dhuafa di 12 Provinsi, rata-rata mengalami peningkatan dan angka keberhasilan yang besar. Tentu ini semua tidak terlepas dari kontribusi dari seluruh kader yang hadir maupun yang tidak hadir hari ini,” kata dr. Yeni, dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.
Selanjutnya, dr. Yeni berharap semua kader yang hadir mengikuti lomba kali ini bisa menjadi agen perubahan di tengah tantangan masyarakat yang masih kesulitan memberikan ASI secara ekslusif.
“Pada kenyataannya setiap ibu bisa saja mengalami tantangan tersendiri, ditambah dengan pengetahuan yang masih kurang, kemudian juga support system baik di fasilitas layanan kesehatan maupun tenaga kesehatan yang bisa jadi berbeda di setiap wilayah. Maka luar biasa ibu-ibu dan bapak-bapak kader yang hadir mengikuti lomba hari ini, mudah-mudahan bisa menjadi agen perubahan, bisa menjadi pendukung, bisa menjadi sebaya yang memberikan dukungan penuh,” papar dr. Yeni.
Setelah itu, dr. Hani memberikan penguatan materi seputar mitos dan fakta seputar ASI, hal ini untuk memperkuat pengetahuan kader karena masih banyak terjadi kesalahpahaman mengenai ASI di masyarakat.
Kemudian, lomba kader cerdas virtual ini berlangsung dari jam 9 sampai 12 siang waktu Indonesia barat dan terpilih sejumlah pemenang dari berbagai provinsi.
Semua kader merasa kegiatan ini memiliki manfaat, selain sebagai ajang untuk menguatkan sinergitas antara kader, kegiatan ini juga dirasa oleh sebagian kader dapat meningkatkan wawasan para kader terkait dengan ASI. “Lomba kader ini bisa memperkuat kerja sama kita sebagai kader di kawasan sehat, karena ada lomba yang kelompok ya, tentu ini akan meningkatkan kerja sama kita sebagai satu tim,” kata Romlah yang merupakan kader LKC-DD Banten.
Selain itu, Hartini juara tiga pada perlombaan kader cerdas kali ini mengatakan kegiatan ini bisa memperkuat dan meningkatkan wawasan para kader terkait dengan pengetahuan ASI.“Sebelum mulai lomba, ada penguatan materi seputar ASI, dan saya merasa kegiatan ini dapat meningkatakan wawasan para kader terkait informasi terkait ASI,” kata Hartini.