Rabu 10 Aug 2022 05:55 WIB

Jakarta Melayu Festival Bawa Komunitas Pekerja Seni Bangkit dari Pandemi

Jakarta Melayu Festival (JMF) akan digelar menyambut HUT RI ke-77 mendatang.

Red: Nora Azizah
Jakarta Melayu Festival (JMF) akan digelar menyambut HUT RI ke-77 mendatang.
Foto: www.freepik.com.
Jakarta Melayu Festival (JMF) akan digelar menyambut HUT RI ke-77 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 40 orang komunitas pekerja seni kembali bangkit dari pandemi COVID-19 melalui ajang Jakarta Melayu Festival (JMF) 2022 yang digelar dalam rangka menyambut HUT ke-77 Republik Indonesia. Salah seorang penyanyi, Umaru Takaeda, mengatakan, dalam gelaran itu dirinya tidak sekedar bertugas sebagai pengisi acara tetapi juga berperan sebagai penyedia sistem suara melalui perusahaannya Hardwell.

"Saya punya jenama sistem suara namanya Hardwell dipakai juga nanti di JMF. Ini membuktikan dalam kondisi apapun, pasti rezeki akan selalu ada apabila kita bisa melihat sekeliling ada apa untuk mendatangkan rezeki itu," kata Takaeda dalam konferensi pers Jakarta Melayu Festival (JFM) 2022 di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Selasa (9/8/2022).

Baca Juga

Perusahaan yang baru didirikan sejak empat tahun lalu itu dilibatkan oleh Produser JMF 2022 Geisz Chalifah untuk mengisi acara HUT RI di Pantai Ancol Beach City, Taman Impian Jaya Ancol itu karena Takaeda ikut berpartisipasi dalam komunitas JMF. Lebih lanjut, Takaeda menceritakan para pekerja seni yang bergabung di JFM juga sering berdiskusi bersama untuk mendapatkan peluang mengembangkan potensi ekonomi melalui karya yang mereka buat.

"Saya bergabung ke JFM sejak 2018, dan ada banyak sekali pencerahan (insight) yang saya dapat selama bergabung dengan para pekerja seni di sini," kata Takaeda.

Salah satunya, ketika JMF ke-10 yang semestinya diadakan pada 2020 harus ditunda dua tahun karena adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang turut membatasi ruang gerak para pekerja seni. Menurut Takaeda, saat itu tidak ada gunanya berkeluh kesah selain mencari jalan keluar masalah itu secara bersama-sama.

Mantan vokalis band Drive berdarah Minangkabau itu menilai adanya aplikasi-aplikasi bersiaran langsung dalam jaringan internet (live streaming) sangat membantu, dan kemudian menjadi solusi yang dipilih untuk memecahkan masalah tersebut lewat jenama (brand) pergerakan siaran MyKita.

"Waktu itu ada aplikasi bersiaran langsung dalam jaringan internet untuk penjualan brand kami, dan saya mengajak teman-teman (bergabung). Alhamdulillah, banyak sekali teman-teman yang sebulannya dapat Rp15 juta, Rp20 juta dari sana," kata Takaeda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement