Rabu 10 Aug 2022 18:45 WIB

Menpora: Pengangkatan PNS Atlet Difabel Bentuk Perlakuan Setara dengan Atlet Non-Difabel

Menurut Zainudin, pengangkatan ini merupakan mimpi dari Presiden RI Joko Widodo.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali (kanan) menandatangani surat keputusan pengangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk para atlet berprestasi di Kemenpora, Jakarta, Rabu (10/8/2022). Pemerintah mengangkat sebanyak 193 atlet berprestasi, di antaranya 57 atlet difabel dan 136 atlet nondifabel, menjadi PNS sebagai wujud terima kasih atas prestasi para atlet sekaligus untuk memotivasi agar dapat lebih berprestasi di kancah internasional, khususnya Olimpiade dan Parilimpiade.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali (kanan) menandatangani surat keputusan pengangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk para atlet berprestasi di Kemenpora, Jakarta, Rabu (10/8/2022). Pemerintah mengangkat sebanyak 193 atlet berprestasi, di antaranya 57 atlet difabel dan 136 atlet nondifabel, menjadi PNS sebagai wujud terima kasih atas prestasi para atlet sekaligus untuk memotivasi agar dapat lebih berprestasi di kancah internasional, khususnya Olimpiade dan Parilimpiade.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainudin Amali mengambil sumpah jabatan pegawai negeri sipil (PNS) 193 atlet berprestasi difabel dan non-difabel, di Wisma Kemenpora, Jakarta, Rabu (10/8/2022). Zainudin mengatakan, ini sebuah penghargaan yang diberikan pemerintah kepada atlet berprestasi di level internasional.

Di antara atlet yang diambil sumpahnya adalah atlet angkat besi peraih medali emas Asian Games 2018, Eko Yuli Irawan. Menurut Zainudin, pengangkatan ini merupakan mimpi dari Presiden RI Joko Widodo.

Baca Juga

"Semua itu menempatkan atlet baik atlet-atlet difabel dan non difabel posisinya setara. Tak ada yang dibeda-bedakan," kata Zainudin dalam acara pengambilan sumpah PNS para atlet berprestasi, Rabu.

Zainudin ingin pengangkatan atlet sebagai PNS tak membuat para atlet itu melepaskan kegiatannya sebagai atlet sepanjang bisa memberikan prestasi. Pasalnya, negara masih membutuhkan prestasi dari para atlet dan pelatih.

"Jadi jangan khawatir begitu diambil sumpah kalian atlet dan pelatih kami berikan kesempatan sampai batas akhir. Tapi tetap lapor ke unitnya," ujar Zainudin menambahkan.

Eko Yuli Irawan senang dengan pengangkatan dirinya sebagai PNS. Menurutnya penghargaan ini bisa menjadi pelecut untuk bisa berprestasi lagi ke depannya. Kemudian ia memandang hal ini juga baik untuk mengangkat semangat para junior demi terus mengejar prestasi.

Sebab, lanjut Eko Yuli, dengan prestasi sebagai atlet akan diganjar penghargaan, salah satunya menjadi PNS. Setelah ini Eko Yuli akan kembali mempersiapkan diri menuju Olimpiade 2024 di Paris, Prancis.

"Ya masalah seperti apa kesiapannya kita jalani saja ke depannya," kata Eko Yuli.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement