REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Republik Indonesia, Mahfud MD membuka secara resmi Kongres X Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Kongres XIX Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) pada Jumat (12/8/2022). Dalam sambutannya, dia pun meminta kepada seluruh kader IPNU dan IPPNU untuk menjaga moderasi beragama.
Mahfud mengatakan, saat ini banyak problem tentang persatuan, lantaran banyaknya ideologi yang bertentangan dengan ideologi Pancasila. Karena itu, menurut dia, IPNU harus tetap menjaga paham Islam Washatiyah atau Islam moderat.
"Sekarang ini ada banyak problem tentang kebersatuan kita, karena muncul banyaknya ideologi yang diperlawankan dengan ideologi yang sebenarnya sudah sangat final, dan yang ditawarkan itu adalah ideologi yang sama kali tidak layak," ujar Mahfud saat sambutan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (12/8/2022).
"Ini sungguh-sungguh. Karena itu saudaralah yang wajib menjaga paham moderasi beragama, paham wasathiyah Islam, yaitu Islam yang terbuka," lanjutnya.
Menyongsong Indonesia Emas pada 2045, Mahfud juga mengajak kepada kader IPNU untuk menguatkan komitmen untuk membangun Indonesia berdasarkan ideologi Pancasila. "Mari kita kuatkan komitmen kita untuk membangun Indonesia berdasarkan ideologi Pancasila. itu Pancasila sudah final sudah didiskusikan di mana-mana," kata Mahfud.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf menegaskan bahwa kader IPNU harus peduli terhadap kondisi kemanusiaan yang ada. Hal ini bisa ditangani melalui pekerjaan nyata di akar rumput, tidak bisa dari pantauan kejauhan.
"Kita membutuhkan gerakan sosial yang mampu berperan secara strategis dan efektif," ujar kiai yang akrab disapa Gus Yahya saat sambutan di acara yang sama.
Pembukaan Kongres IPNU dan IPPNU ini juga dihadiri Menteri Agama sekaligus Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, Ketua Majelis Alumni IPNU H Hilmi Muhammadiyah, dan Sekretaris Majelis Alumni IPNU sekaligus Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Asrorun Niam Soleh.
Kongres ke-20 IPNU kali ini mengangkat tema "Akselerasi Pelajar NU untuk Indonesia Maju". Tema ini dipilih mengingat kondisi negara Indonesia dan dunia secara umum tengah diliputi problematika pandemi Covid-19 yang memengaruhi seluruh sektor kehidupan masyarakat, tak terkecuali pendidikan sehingga perlu akselerasi.
Sementara itu, Kongres ke-19 IPPNU mengangkat tema "Bersama Pelajar Putri, Bersama Pulih Kembali". Tema ini dipilih dalam rangka mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bangkit setelah dua tahun ini dilanda pandemi Covid-19. Kebersamaan yang diangkat merupakan bentuk kolaborasi berbagai pihak untuk bangkit dan pulih dari segala hal negatif, baik kesehatan fisik, ekonomi, khususnya pendidikan.
Kongres ini diikuti oleh dua peserta dari masing-masing cabang dan wilayah. Dalam kongres ini, kader IPNU dan IPPNU akan membahas berbagai macam hal yang berkaitan dengan organisasi, serta membahas perihal rekomendasi yang akan ditujukan kepada pihak yang berkepentingan.
Dalam kongres ini, para peserta juga akan memilih pemimpin baru IPNU dan IPPNU untuk masa khidmah 2022-2025. Pemilihan Ketua Umum IPNU dan IPPNU ini rencananya akan dilaksanakan pada Ahad (14/8/2022) sore.