Sabtu 20 Aug 2022 20:30 WIB

Jubir Kemenkes: Pasien Pertama Cacar Monyet Jalani Isolasi Mandiri

Pasien pertama cacar monyet ini memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Nidia Zuraya
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengkonfirmasi adanya satu kasus positif cacar monyet (monkeypox) pertama di Indonesia.
Foto: Tangkapan Layar Youtube Kemenkes
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengkonfirmasi adanya satu kasus positif cacar monyet (monkeypox) pertama di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mengonfirmasi temuan pertama kasus monkeypox atau cacar monyet di Indonesia. Pasien yang terkonfirmasi tersebut diketahui saat ini sedang menjalani isolasi mandiri.

Juru Bicara Kemenkes RI, dr. Mohammad Syahril mengungkapkan, pasien pertama monkeypox tersebut berusia 27 tahun dan memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri. Setibanya di Indonesia, pasien mengalami demam, ia juga menunjukkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati).

Baca Juga

Tak hanya itu, pasien juga mengalami ruam cacar di telapak kaki dan tangan, serta sebagian di area genital. "Tapi, keadaan pasien baik-baik saja. Kalau dalam istilah Covid-19, yang bersangkutan gejala ringan, tidak sakit berat," ujar Syahril dalam konferensi pers virtual, Sabtu (20/8/2022).

"Tidak perlu harus dirawat, tidak masuk di ruang isolasi tapi cukup dilakukan isolasi mandiri," sambung dia.

Sebagai upaya surveillens, penelusuran kontak erat pada pasien pertama monkeypox atau cacar monyet di Indonesia langsung dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta. "Dinkes melakukan survailens kepada kontak erat pasien, untuk dilakukan pemeriksaan, apakah kasus cacar monyet yang menular, memerlukan kontak tracing bagi yanf pernah kontak erat dengan pasien tersebut," terang Syahril.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Prof. Zubairi Djoerban meminta masyarakat tidak abai dengan penularan infeksi cacar monyet atau monkeypox. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut saat ini sudah ada lebih dari 35 ribu kasus cacar monyet yang terlapor.

"Jangan abai! Infeksi cacar monyet (monkeypox) terus meningkat. Lebih dari 35.000 kasus telah dilaporkan dari 92 negara, dan terdapat 12 kematian. Minggu lalu saja tercatat ada 7500 kasus yang dilaporkan, meningkat 20 persen dari minggu sebelumnya," ujar Zubairi dalam keterangannya, dikutip Sabtu (20/8/2022).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement