Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menyatakan ancaman infeksi vacar monyet (monkeypox) di Indonesia hanya menunggu waktu saja. Oleh sebab itu, literasi masyarakat terkait penyakit menular ini harus dibangun sejak dini, termasuk penularan terhadap hewan peliharaan.
"Ancaman monkeypox hadir di Indonesia masalah waktu saja, dan risikonya besar di Indonesia sehingga literasi sangat penting. Kesempatan saat ini karena di Indonesia belum terdeteksi dan penting membangun literasi dan mitigasi risiko dengan baik," ujar Dicky kepada Republika.co.id, Sabtu (20/8/2022).
Dicky menjelaskan, cacar monyet merupakan virus yang ditularkan dari hewan dan menginfeksi manusia. Bahkan, sudah ada juga penularan dari seorang penderita monkeypox kepada hewan peliharaan seekor anjing di Prancis.
Adapun beberapa gejala cacar monyet, antara lain terdapat kelainan kulit seperti vesikel atau terkait cacar, tetapi daerahnya di anus ke kelamin ataupun di mulut, serta ada pembesaran kelenjar getah bening. Untuk mencegah penularan cacar monyet di Indonesia, menurut Dicky, pemerintah Indonesia sebaiknya membuat program literasi bagi masyarakat.
Salah satu literasi yang dibuat adalah imbauan kepada masyarakat agar segera menghubungi tenaga kesehatan saat tertular cacar monyet. Penderita juga harus memahami untuk tidak berpergian dan segera isolasi mandiri saat terpapar cacar monyet serta segera melakukan pelacakan kontak selama dua-tiga pekan terakhir.