Selasa 23 Aug 2022 20:38 WIB

KNKT Dalami Ragam Potensi Resiko dalam Kendaraan Listrik

Salah satau potensi resiko yang paling mungkin terjadi dalam EV adalah kebakaran.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Ilham Tirta
Ilustrasi Mobil Listrik
Foto: Foto : MgRol_94
Ilustrasi Mobil Listrik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini, sejumlah kendaraan komersial tengah mempersiapkan electric vehicle (EV) untuk pasar Indonesia. Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pun mengimbangi persiapan itu dengan mendalami sejumlah potensi resiko dalam kendaraan listrik.

Investigator Senior KNKT, Ahmad Wildan mengatakan, salah satau potensi resiko yang paling mungkin terjadi dalam EV adalah kebakaran. "Dalam kendaraan konvensional, kebakaran yang kerap terjadi pada bus dan truk disebabkan oleh instalasi kelistrikan. Biasanya hal ini dipicu oleh persoalan wiring atau kabel," kata Wildan dalam diskusi panel yang digelar oleh Hino beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Ia menekankan, kebakaran karena kelistrikan itu dikarenakan teknisi atau operator dalam industri kendaraan komersial belum terbiasa dengan budaya kelistrikan yang aman. Hal itu terlihat dari adanya modifikasi atau perawatan dan perbaikan bagian kelistrikan yang kurang sesuai dengan standar keamanan.

Hal itu pun mendorong KNKT memberikan perhatian lebih pada sistem kelistrikan dalam EV. "KNKT mencoba melakukan pemetaan resiko bersama dengan Kementerian Perhubungan," ujarnya.

Pemetaanya pun terbilang komprehensig karena hampir seluruh hal dalam EV merupakan hal yang berbeda dengan kendaran komersial sehingga menimbulkan hazzard tersendiri.

Termasuk, lanjut dia, dalam hal pengereman juga berbeda karena kendaraan konvensional juga mengandalkan sistem pengeraman lewat engine brake, exhaust brake, dan retarder. Sedangkan pada EV sistem deselerasi ditunjang oleh sistem regenerative braking.

Director PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI), Santiko Wardoyo mengatakan, faktor safety adalah salah satu prioritas bagi Hino. "Jika kendaraan komersial mengalami kecelakaan, maka hal itu bisa menimbulkan gangguan operasional sekaligus membuat biaya operasional bisa membengkak di luar dugaan," kata Santiko.

Karena itu, Hino mewujudkan komitmen terkait keselamatan lewat pembangunan fasilitas pusat pelatihan berkendara yang diberi nama Hino Total Support Customer Center (HTSCC). Itu adalah pusat pelatihan pengemudi untuk membantu kelancaran transportasi yang aman dan ekonomis melalui pengemudi yang handal dan tertib berlalu lintas.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement