Rabu 24 Aug 2022 19:13 WIB

Pemkota Sukabumi Gencarkan Gerakan Tanam Sayuran di Pekarangan Rumah

Ada tiga hal yang penting terkait pangan yakni berhubungan ketahanan pangan.

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Peresmian rumah bibit dalam mendorong pekarangan pangan lestari (P2L) di Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, Rabu (24/8/2022).
Foto: riga nurul iman
Peresmian rumah bibit dalam mendorong pekarangan pangan lestari (P2L) di Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, Rabu (24/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Kota Sukabumi terus menggencarkan optimalisasi pekarangan rumah untuk memproduksi sayuran dan tanaman pertanian lainnya. Langkah tersebut untuk mendorong ketahanan keluarga berbasis rumah tangga.

Hal ini ditandai dengan peresmian rumah bibit dan kebun demplot pekarangan pangan lestari (P2L) di Kelompok wanita tani (KWT) Az Zahra Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu, Rabu (24/8/2022). Kegiatan yang digagas Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi ini dalam mendorong ketahanan pangan dengan berbasiskan pekarangan rumah warga.

Baca Juga

'' Betapa pentingnya ketahanan pangan secara luas untuk memenuhi kebutuhan warga,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi yang meresmikan kebun bibit untuk P2L. Terlebih yang disebut ketahanan pangan menjadi tugas baik pemerintah pusat hingga daerah.

Menurut Fahmi, ada tiga hal yang penting terkait pangan yakni berhubungan ketahanan pangan, antisipasi rawan pangan dan keamanan pangan. Apalagi FAO sebagai organisasi pangan dunia mewarning akan adanya krisis pangan sehingga harus mewaspadai ketahanan pangan.

Fahmi mengatakan, di Kota Sukabumi terdapat sekitar 1.300 hektare lahan pertanian dan hanya mampu memenuhi 30 hingga 35 persen kebutuhan pangan warga kota selebihnya pasokan dari daerah sekitar. Khusus sayuran produksi hanya untuk 20 persen kebuthan warga.

Makanya kata Fahmi, adabeberapa langkah dalam ketahanan pangan. Pertama mempertahankan Lahan Pangan Pertanian Berkelanjutan (LP2B) agar tidak beralih fungsi dari pertanian menjadi yang lain.

Kedua terkait produktivitas lahannya dikuatkan. Ketiga Zero food wasting berupaya menekan limbah makanan berlebihan karena Indonesia penghasil limbah makanan terbesar di dunia.

Ke empat memanfaatkan pekarangan rumah (P2L), dari program ini mampu menghasilkan ketahanan pangan bagi warga. Dengan pekarangan rumah yang produktif akan semakin menguatkan kebersamaan dengan warga katena sryisp wilayah bisa saling betbabsi komifitas sayuran.

Intinya kata Fahmi, P2L dalam rangka menjaga ketahanan pangan di Kota Sukabumi. Ia berharap KWT Az Zahra konsisten dan berkesinambungan dalam program ini.

Kepala DKP3 Kota Sukabumi Andri Setiawan mengatakan, ada 13 lokasi pengembangan rumah bibit P2L. Lokasinya tersebar di sejumlah kecamatan dengan melibatkan sejumlah kelompok tani.'' Program akseletasi pangan rumah tangga ini dengan mendorong kelompok tani dalam meningkatkan ekonomi warga,'' kata Andri. Khususnya dengan memanfaatkan lahan pekarangan warga.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement