Rabu 31 Aug 2022 12:39 WIB

Himpaudi Bersyukur RUU Sisdiknas Jadikan PAUD Sebagai Pendidikan Formal

Para pendidik dan tenaga kependidikan PAUD diminta mengawal RUU Sisdiknas.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus raharjo
Sejumlah tenaga pendidik usia dini yang tergabung dalam Himpunan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) menggelar aksi jalan bersama di Jakarta, Minggu (9/9).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Sejumlah tenaga pendidik usia dini yang tergabung dalam Himpunan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) menggelar aksi jalan bersama di Jakarta, Minggu (9/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) sedang menyusun Rancangan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas). Dalam RUU tersebut nantinya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) akan masuk dalam pendidikan formal.

"Mari kita syukuri dulu draf RUU Sisdikas ini PAUD, pendidikan anak usia tiga sampai lima tahun menjadi pendidikan formal," ujar Dewan Pembina Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi), Fasli Jalal, di Lapangan Monas Jakarta, Rabu (31/8/2022).

Baca Juga

Dengan demikian, kata Fasli, PAUD akan menjadi setara dengan pendidikan formal lainnya, yakni jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Menurut dia, hal tersebut menunjukkan apa yang diperjuangkan Himpaudi sudah mendekati tanda-tanda keberhasilan.

"Kita sudah mendekati tanda-tanda keberhasilan. Dalam RUU sekarang PAUD sama dengan pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Semua jenjang ini sama nantinya jadi pendidikan formal," kata dia.

Karena itu, dia meminta kepada para pendidik dan tenaga kependidikan PAUD untuk mengawal RUU Sisdiknas. Hal tersebut perlu dilakukan agar guru-guru PAUD dapat menjadi tenaga profesional dengan tingkat kesejahteraan yang lebih layak daripada sebelumnya.

"Sekarang masanya kita bergerak meraih hak hidup bermartabat, guru PAUD menjadi profesional, dengan peningkatan kesejahteraannya," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement