REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Perusahaan gas Rusia, Gazprom, telah menangguhkan semua pasokan gas ke Jerman via pipa Nord Stream. Langkah tersebut berpotensi besar memicu krisis energi di Jerman.
“Pasokan (gas) lewat Nord Stream sepenuhnya terhenti karena pekerjaan pencegahan dimulai hari ini di unit kompresor gas,” kata Gazprom dalam sebuah pernyataan singkat, Rabu (31/8/2022), dilaporkan laman TRT World.
Gazprom tak mengungkapkan berapa lama penangguhan suplai gas akan berlangsung. Sementara itu, Kepala Badan Jaringan Federal Jerman Klaus Mueller mengatakan, secara teknis, keputusan Gazprom tak dapat dipahami. Menurutnya, pekerjaan pemeliharaan Nord Stream hanyalah dalih Moskow untuk menggunakan pasokan energi sebagai ancaman.
Mueller menilai, Rusia membuat “keputusan politik” setiap mengumumkan adanya “pekerjaan pemeliharaan” Nord Stream. “Kita hanya akan tahu pada awal September jika Rusia melakukannya lagi,” ucapnya.
Saat ini harga energi di Eropa mengalami lonjakan. Hal itu karena Rusia telah membatasi pasokan gasnya ke wilayah tersebut sejak pecahnya konflik di Ukraina. Bulan lalu Gazprom mengumumkan bahwa mereka akan memangkas pasokan gas alam lewat pipa Nord Stream hingga 20 persen dari kapasitas atau menjadi 33 juta meter kubik per hari. Gazprom beralasan, langkah itu diambil karena adanya perbaikan peralatan.
Jerman adalah salah satu negara yang sangat bergantung pada suplai gas Rusia. Menurut Badan Jaringan Federal Jerman, sektor industri di negara tersebut mengonsumsi gas 21,3 persen lebih sedikit pada Juli lalu dibandingkan rata-rata bulan yang sama dari 2018 hingga 2021. Menyadari ketergantungan pasokan gas dari Rusia, Jerman kini tengah berusaha mencari alternatif lain.
Di kota pantai Lubmin, tempat pipa darat Nord Stream berada, rencana peralihan ke penggunaan gas alam cair (LNG) telah diterapkan. LNG, diangkut oleh kapal, akan tiba di pelabuhan industri Lubmin dan diubah kembali menjadi gas. Setelah itu gas bakal dipompa ke jaringan distribusi Gascade. Sejauh ini, Gascade telah digunakan untuk menyalurkan gas Rusia ke seluruh Jerman.