REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan musim hujan 2022-2023 datang lebih awal dari normalnya di 325 zona musim atau 46,5 persen dari 699 zona musim yang ada di Indonesia. Dalam konferensi pers yang diikuti dari Jakarta, Rabu (31/8/2022), Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan musim penghujan di sebagian Pulau Sumatera bagian selatan dan sebagian Pulau Jawa diprakirakan datang lebih awal dari normal.
Disebagian Pulau Kalimantan bagian timur, sebagian Bali, Nusa Tenggara Barat, sebagian Nusa Tenggara Timur, sebagian Pulau Sulawesi, Maluku Utara bagian selatan, Maluku bagian barat, serta Papua bagian barat dan selatan musim hujan juga diprakirakan tiba lebih awal dari normal.
"Ada juga yang sama dengan normalnya sebanyak 17,9 persen (zona musim) dan ada yang mundur atau lebih lambat dibandingkan normalnya sebanyak 10,8 persen," kata Dwikorita.
Menurut prakiraan BMKG, awal musim hujan di 125 zona musim sama dengan normalnya dan awal musim hujan di 76 zona musim lebih lambat dari normalnya. Dwikorita mengatakan bahwa pada akhir Agustus ada60 zona musim (8,6 persen) yang sudah memasuki musim hujan.
Daerah yang sudah memasuki musim hujan meliputi Riau bagian selatan, sebagian Sumatera Selatan, Bengkulu bagian selatan, Jawa Barat bagian selatan, Kalimantan Barat bagian selatan, Kalimantan Tengah bagian timur, Kalimantan Selatan bagian selatan, Sulawesi Tenggara bagian utara, Maluku Utara bagian utara, sebagian Maluku, dan sebagian Papua Barat.
Selain itu, Dwikorita mengatakan, ada 113 zona musim (16,2 persen)yang mengalami musim hujan sepanjang tahun. "Jadi masih ada juga beberapa wilayah yang tidak punya musim kemarau," katanya.
Menurut dia, sebagian Aceh, sebagian Sumatra Utara, sebagian Sumatra Barat, sebagian Kepulauan Riau, sebagian Bengkulu, sebagian Kalimantan Barat, serta sebagian Kalimantan Tengah mengalami musim hujan sepanjang tahun.