Kamis 01 Sep 2022 10:03 WIB

Eri Minta Camat Cegah PKL Berjualan di Atas Saluran

Petugas Trantibum harus berani ambil tindakan tegas dengan melakukan penertiban.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Foto: Dokumen
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta agar saluran air di daerah Ketintang, tepatnya di depan Kampus Institut Teknologi Telkom Surabaya (ITTS) bebas dari Pedagang Kaki Lima (PKL). Eri pun memerintahkan camat dan lurah untuk rutin melakukan pengecekan dan patroli agar tempat di atas saluran air tersebut tidak digunakan tempat berdagang oleh para PKL. 

Eri mengingatkan, jika tidak dilakukan patroli secara rutin di sekitar Ketintang, maka PKL baru akan nekat berjualan di atas saluran. Apabila itu dibiarkan, secara tidak langsung mengakibatkan perekonomian pedagang di Sentra Didital Kuliner (SDK) Telkom Ketintang yang berada di sebelahnya tidak berputar maksimal. 

Baca Juga

"Itu (PKL baru) kalau dibiarkan di atas saluran, mati yang jualan di SDK. Tolong diperhatikan Pak Camat dan Bu Camat. Mobil Satpol PP (Trantibum) itu tidak boleh di kantor, harus muter, biar enggak ditempati PKL baru," kata Eri, Kamis (1/9/2022).

Eri Cahyadi bahkan meminta kepada camat dan lurah untuk menyiagakan petugas Trantibum di titik rawan yang biasa dijadikan tempat mangkal PKL baru. Harapannya, agar tidak terjadi aksi kucing-kucingan antara petugas Trantibum dengan PKL baru. Jika masih ketahuan ada yang nekat berjualan di atas saluran,lanjut Eri, petugas Trantibum harus berani ambil tindakan tegas dengan melakukan penertiban.

"Ojok keliling sepisan tok (jangan keliling sekali saja, Red), tugas dibagi, regu satu lewat jalan ini, satunya lagi lewat jalan itu. Ketika ada yang muncul, langsung diinggirno (disingkirkan, Red)" ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement