Senin 05 Sep 2022 14:54 WIB

Pengamat: Konflik Internal PPP Dinilai Bakal Ganggu Stabilitas KIB

Konflik PPP akan membuat partai tersebut sulit fokus.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Indira Rezkisari
Waketum DPP PPP Arsul Sani (tengah) menyampaikan keterangan pers terkait pemberhentian Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), di depan ruang media center DPR, Jakarta, Senin (5/9/2022). Arsul Sani mengatakan bahwa pemberhentian Suharso Monoarfa dari Ketua Umum DPP PPP merupakan bentuk dari reorganisasi partai.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Waketum DPP PPP Arsul Sani (tengah) menyampaikan keterangan pers terkait pemberhentian Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), di depan ruang media center DPR, Jakarta, Senin (5/9/2022). Arsul Sani mengatakan bahwa pemberhentian Suharso Monoarfa dari Ketua Umum DPP PPP merupakan bentuk dari reorganisasi partai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, memprediksi konflik internal di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bakal berlangsung panjang dan rumit. Dirinya menilai dinamika internal PPP bakal ganggu stabilitas Koalisi Indonesia Bersatu  (KIB).

"(Konflik) PPP itu sudah rumit, tentu fokus PPP saat ini bukan lagi pada KIB. justru pada konflik internalnya," kata Adi kepada Republika, Senin (5/9/2022).

Baca Juga

Adi menilai kedua belah pihak yang berseteru akan mengerahkan pikiran dan tenaganya mempertahankan posisinya. Suharso punya kepentingan mempertahankan posisinya sebagai ketua umum, sedangkan Mardiono dinilai juga punya kepentingan karena sudah terlanjur disebut sebagai plt PPP melalui mukernas semalam.  

"Efek dari itu semua tentu mengganggu stabilitas internal PPP baik menghadapi pemilu atau pun koalisi yang sudah dibangun dengan KIB," ujarnya.

PPP juga dinlai tidak akan lagi fokus bicara tentang KIB. Menurutnya fokusnya terpecah antara menghadapi pemilu serta mempertahankan legitimasi masing-masing kubu.

"Saya kira Suharso sebagai ketua umum yang saat itu bergabung dengan KIB jauh lebih memilih ingin  mengamankan posisinya sebagai ketum ketimbang memikirkan yang lain dulu," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan posisi Suharso Monoarfa sebagai ketua umum PPP digantikan oleh anggota Dewan Pertimbangan Presiden Muhammad Mardiono sebagai pelaksana tugas (plt) Ketua Umum PPP. Hal tersebut diputuskan dalam musyawarah kerja nasional (Mukernas) PPP di Banten, Ahad (4/9/2022) malam.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement