REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Kementerian Luar Negeri China (MFA) memiliki juru bicara baru, seorang diplomat perempuan bernama Mao Ning, yang memulai tugasnya pada pengarahan pers rutin di Beijing, Senin (5/9/2022).
"Selamat sore rekan-rekan media. Hari ini saya tidak memberikan keterangan pers, tapi memperkenalkan rekan baru," kata juru bicara merangkap Direktur Jenderal Departemen Informasi MFA, Wang Wenbin.
Ia mengatakan bahwa Mao telah bergabung dengan MFA sejak 27 tahun lalu dengan pengalaman utama pada isu-isu Asia. "Dia adalah seorang diplomat berpengalaman dan komunikator yang baik. Saya yakin dia akan menjalin hubungan kerja yang baik dengan rekan-rekan media," kata Wang sambil mempersilakan Mao memperkenalkan diri.
"Selamat sore sahabat media. Saya merasa sangat terhormat menjadi juru bicara ke-33 MFA. Sangat senang bisa mengenal semua orang di sini. Bagi saya, ini adalah pengalaman yang sama sekali baru. Saya akan belajar dari rekan-rekan juru bicara dan pendahulu saya dan bergabung dengan rekan-rekan saya dalam mempresentasikan kebijakan luar negeri China secara tepat waktu dan akurat," kata perempuan kelahiran Desember 1972 beretnis Han, etnis mayoritas di China.
Perempuan bergelar master, yang kini menjabat Deputi Direktur Jenderal Departemen Informasi MFA itu, sebelumnya menjabat Deputi Direktur Jenderal Departemen Asia MFA. Dia juga pernah menjabat Direktur Kantor Urusan Semenanjung Korea Departemen Asia MFA dan konsuler di Kedutaan China di Amerika Serikat.
Dengan bergabungnya Mao, maka MFA kembali memiliki jubir perempuan setelah Hua Chunying yang dipromosikan sebagai Wakil Menlu China. Posisi Hua sebagai Dirjen Departemen Informasi MFA digantikan oleh Wang Wenbin sejak November 2021.