Selasa 06 Sep 2022 20:23 WIB

Santri Aniaya Santri Hingga Meninggal, Pondok Gontor: Ini Ayyamul Huzni

Wafatnya santri AM karena penganiayaan duka mendalam bagi keluarga korban dan pondok.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Suasana aktivitas di Pondok Modern Gontor.
Foto: Republika/Damanhuri
Suasana aktivitas di Pondok Modern Gontor.

REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Juru Bicara Pondok Gontor Ustadz Noor Syahid menyebut wafatnya santri AM karena penganiayaan oleh santri lainnya merupakan duka cita yang mendalam bagi keluarga korban dan juga keluarga besar pondok. Ia mengatakan hari-hari ini merupakan ayyamul huzni atau hari penuh kesedihan.

"Hari-hari ini adalah ayyamul huzni (hari penuh kesedihan) bagi kami seluruh Keluarga Besar Pondok Modern Gontor, bukan hanya bagi orang tua almarhum dan keluarga almarhum, tapi juga bagi Pak Kiai, para pengasuh, asatidz, puluhan ribu santri, bahkan seluruh alumni Gontor di mana pun berada. Wafatnya almarhum adalah kesedihan bagi kita semua. Insya Allah almarhum wafat sebagai sebagai syahid fii sabilillah," katanya, Selasa (6/9/2022).

Baca Juga

Dia juga mengatakan telah mengimbau agar seluruh keluarga besar Pondok Gontor untuk mendoakan almarhum. Doa dan pembacaan surat Alfatihah hingga Yasin diimbau agar dibaca untuk kebaikan korban, keluarga dan pondok.

"Atas nama Pimpinan Pondok Modern Gontor, kami mengajak seluruh santri, ustadz, alumni, dan wali santri Gontor di manapun berada, mari malam hari ini kita bacakan doa, Alfatihah dan Yasin, secara serentak untuk almarhum AM. Serta doa untuk kebaikan keluarga almarhum dan Pondok Modern Gontor. Semoga Allah selalu mengampuni dan meridhai kita semua," ujarnya.

Dia menuturkan, seluruh santri merupakan anak didik dan amanah yang ditanggung oleh Pondok Gontor. Sehingga meninggalnya santri AM karena penganiayaan oleh santri lain ini adalah duka mendalam.

Proses hukum terkait kasus ini juga dikatakannya sedang berlangsung dan pihak pondok berkomitmen tidak akan menutup-nutupi pengungkapannya. Olah TKP juga telah dilakukan oleh aparat kepolisian yang turut dihadiri Kapolres Ponorogo lada hari ini.

"Yang ingin kami sampaikan adalah bahwa seluruh santri adalah anak-anak kami, amanah dan titipan dari para orang tua untuk kami asuh dan didik. Demikian juga dengan ananda AM. Almarhum adalah anak kami. Wafatnya almarhum karena kasus penganiayaan adalah duka cita yang mendalam bagi kami," katanya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement