Selasa 06 Sep 2022 21:22 WIB

Putin Hadiri Latihan Militer Gabungan dengan China

Selain China, latihan militer libatkan India, Laos, Mongolia, Nikaragua, dan Suriah.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Rusia Vladimir Putin.
Foto: AP/Gavriil Grigorov/Pool Sputnik Kremlin
Presiden Rusia Vladimir Putin.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri latihan militer skala besar yang melibatkan pasukan China dan militer Rusia. Latihan juga melibatkan militer beberapa negara yang bersahabat dengan Rusia. Hal ini dikonfirmasi oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Selasa (6/9/2022).

Latihan disebut latihan gabungan Vostok-2022 (East 2022) yang dimulai pada 1 September dan akan berakhir Rabu (7/9/2022). "Putin berada di jangkauan militer Sergeevski pada Selasa untuk bertemu dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan kepala staf militer Valery Gerasimov dan akan mengamati tahap akhir latihan militer," kata Peskov seperti dikutip laman Aljazirah, Selasa.

Baca Juga

Jenderal Gerasimov mengawasi langsung latihan tersebut. Latihan melibatkan pasukan dari beberapa negara bekas Soviet serta dari China, India, Laos, Mongolia, Nikaragua, dan Suriah.

Lebih dari 50 ribu tentara dan lebih dari 5.000 unit peralatan militer, termasuk 140 pesawat dan 60 kapal, terlibat dalam latihan yang berlangsung hingga Rabu. Latihan digelar di beberapa tempat pelatihan di Russia Far East dan di perairan lepas pantai timurnya.

Latihan tersebut melanjutkan serangkaian latihan perang bersama oleh Rusia dan Cina dalam beberapa tahun terakhir, termasuk latihan angkatan laut dan patroli pengebom jarak jauh. Ini menunjukkan hubungan antara Moskow dan Beijing yang telah tumbuh lebih kuat sejak Putin mengirim pasukannya ke Ukraina.

Pekan lalu, juru bicara kementerian pertahanan China Kolonel Tan Kefei mengatakan bahwa partisipasi China dalam Vostok-2022 bertujuan untuk memperdalam kerja sama antara militer negara-negara yang berpartisipasi, meningkatkan tingkat kerja sama strategis di antara semua pihak yang berpartisipasi, dan meningkatkan kemampuan untuk bersama-sama menanggapi berbagai ancaman keamanan. Latihan serupa terakhir diadakan pada 2018.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengkritik Rusia karena mengadakan bagian dari latihan Vostok-2022 di dua dari empat pulau yang dikuasai Rusia dan diklaim oleh Jepang. Jepang menyebut pulau-pulau yang disengketakan itu sebagai Wilayah Utara, yang berada di Rantai Kuril di lepas pulau utama paling utara Jepang, Hokkaido.

Matsuno juga mengatakan kementerian pertahanan Jepang melihat enam kapal perang Rusia dan China menembakkan senapan mesin ke Laut Jepang sekitar 190 km barat Cape Kamui di Hokkaido pada Sabtu pekan lalu. "Jepang akan terus memantau pergerakan kapal-kapal ini dengan perhatian serius, dan akan mengambil semua tindakan yang mungkin untuk melakukan kegiatan peringatan dan pengawasan di perairan sekitar Jepang," kata Matsuno pada konferensi pers.

Kementerian Pertahanan Nasional Cina mengatakan bahwa Cina berpartisipasi dalam latihan udara, darat dan laut. Tim taktis angkatan laut Cina melakukan latihan bersama dengan Rusia di Laut Jepang, termasuk yang dirancang untuk menghancurkan ranjau yang hanyut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement