REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Berhubungan suami istri menurut ajaran Islam tidak sekadar boleh dilaksanakan suami-istri jika sedang berkeinginan saja. Lebih dari itu, Islam menganjurkan cara-cara tertentu agar hubungan intim yang dilakukan dapat berjalan dengan baik selain juga mendapatkan pahala.
Imam As-Suyuthi dalam kitabnya Ar-Rahmah menjelaskan, hubungan intim antara suami dan istri tidak baik dilakukan kecuali telah bangkit syahwat dan apabila keberadaan air mani bisa difungsikan.
Maka jika demikian, beliau berpendapat, hendaknya air mani seorang suami segera dikeluarkan layaknya mengeluarkan kotoran atau air besar yang dapat menyebabkan sakit perut.
Meski demikian, beliau juga berpendapat bahwa jika sepasang suami istri terlalu sering melakukan hubungan intim, maka efek sampingnya dapat menyebabkan percepatan penuaan. Tak hanya itu, hubungan intim apabila dilakukan terlalu sering juga dapat melemahkan tenaga dan menyebabkan tumbuhnya uban.
Untuk diketahui, Imam Jalaluddin As Suyuthi dikenal sebagai ulama multitalenta. Dia tidak hanya menguasai ilmu-ilmu dasar agama, tetapi juga disiplin ilmu lainnya. Kesibukan harian as-Suyuthi adalah mengarang, meresume, dan membuat syarah (penjelasan) lebih dari 600 judul buku. Banyak di antara karya-karyanya tersebut yang sudah dipublikasikan. Imam Suyuthi dikenal tidak hanya memiliki kepakaran di bidang keagamaan saja, tetapi juga ilmu kedokteran, ilmu geologi, ilmu alam, dan ilmu eksakta.