Rabu 14 Sep 2022 17:06 WIB

Warga Badui Diimbau Waspadai Bencana Susulan Akibat Cuaca Buruk

Potensi cuaca buruk berpeluang menimbulkan bencana susulan di kawasan Badui.

Warga Badui diimbau mewaspadai bencana susulan akibat cuaca buruk. (ilustrasi)
Foto: Republika/Alkhaledi Kurnialam
Warga Badui diimbau mewaspadai bencana susulan akibat cuaca buruk. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, meminta masyarakat Badui meningkatkan kewaspadaan bencana susulan. Hal ini menyusul terjadinya cuaca buruk berupa hujan lebat disertai angin kencang dan petir/kilat.

"Kami berharap warga Badui tetap siaga menghadapi cuaca buruk itu, dan siap siaga menghadapi hujan lebat disertai angin kencang dan petir/kilat," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Lebak, Agus Reza Faisal di Lebak, Rabu (14/9/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, potensi cuaca buruk tersebut berpeluang terjadinya lagi bencana susulan di kawasan permukiman masyarakat Badui. Menurut dia masyarakat Badui yang terdampak bencana banjir dan longsor saat ini sudah kembali menempati tempat kediamannya.

Bencana di kawasan masyarakat Badui yang terjadi Ahad (11/9/2022) 2022 tercatat menyebabkan sembilan rumah terendam air di Kampung Pamoean setinggi 40 sentimeter. Selain itu,tiga rumah longsor di Kampung Cibogo dan dua jembatan bambu terbawa arus Sungai Ciberani.

Saat ini, kata dia, masyarakat Badui kembali membangun jembatan bambu, karena dilintasi warga yang menghubungkan antarkampung dan wisatawan. "Kami minta warga Badui jika hujan lebat disertai angin kencang dan petir lebih dari dua jam maka segera mengungsi ke lokasi aman untuk mencegah korban jiwa," kata Agus RezaFaisal.

Sementara itu warga Badui, Pulung mengaku dirinya merasa senang menerima bantuan bagan pokok dari BPBD Lebak setelah kondisi rumahnya terendam banjir."Kami sudah kembali menempati rumah setelah genangan air surut," katanya.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement