Kamis 15 Sep 2022 15:55 WIB

Eko Kuntadhi Mundur dari Ketum Ganjarist

Eko Kuntadhi berharap apa yang ia jalani tak ganggu hubungan Ganjar dan Nahdliyin.

Rep: Mabruroh/ Red: Teguh Firmansyah
Eko Kuntadhi terjerat kasus penghinaan dan pelecehan terhadap Ustadzah Ponpes Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Ustadzah Imaz Fatimatuz Zahra.
Foto: tangkapan layar
Eko Kuntadhi terjerat kasus penghinaan dan pelecehan terhadap Ustadzah Ponpes Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Ustadzah Imaz Fatimatuz Zahra.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial Eko Kuntadhi menjadi sosok yang banyak diperbincangkan beberapa hari ini, akibat cuitannya yang diduga menghina Ustadzah Imaz Fatimatuz Zahra. Buntut dari cuitannya itu, Eko dengan rela melepaskan jabatannya sebagai ketua umum relawan Ganjar Pranowo, Ganjarist.

“Buntut dari cuitan saya yang sempat menciptakan kegaduhan, membuat saya harus mengambil keputusan mundur dari Ketua Umum Ganjarist,” ungkapnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (15/9).

Baca Juga

Ganjarist adalah organ relawan yang selama ini berjuang mendukung Ganjar Pranowo untuk maju sebagai pemimpin nasional pada Pilpres 2024 mendatang.

Eko mengetahui hubungan Ganjar Pranowo dengan semua jamaah Nadlatul Ulama (NU) sangat dekat. Kedekatan yang sama juga terjalin dengan keluarga besar Pesantren Lirboyo. Bahkan bisa dikatakan hubungan Ganjar Pranowo dan ayah Gus Rifqil Moeslim, yakni KH Suyuthi Murtadlo, pengasuh Ponpes Manbaul Hikmah, Kaliwungu, sudah seperti keluarga. Karena itu, ia tidak ingin kegaduhan yang dibuatnya memperkeruh hubungan Ganjar dengan keluarga Gus Rafqil.

“Ketika Gus Rifqil menikah dengan Ning Imaz, Ganjar mewakili pihak keluarga Kaliwungu, untuk menyambut Keluarga Besar Ponpes Lirboyo,” kata Eko.

“Saya sangat berharap apa yang sedang saya jalani tidak mengganggu kehangatan hubungan Pak Ganjar dan Keluarga besar Nahdliyin khususnya warga PP Lirboyo dan PP Manbaul Hikmah Kaliwungu. Karena itu keputusan mundur saya dari Ketua Umum Ganjarist saya ambil demi hal yang lebih besar,” ujarnya.

Ia menambahkan, apa yang terjadi saat ini tidak ada kaitannya dengan Ganjarist, sebagai organisasi relawan Ganjar. Apalagi terhadap Ganjar Pranowo yang sejak awal tidak pernah terlibat dalam pendirian maupun laju gerak jalannya organisasi Ganjarist.

Sebelumnya, Ustadzah Ponpes Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Ustadzah Imaz Fatimatuz Zahra menjadi korban penghinaan dan pelecehan di lini masa Twitter. Ning Imaz, sapaan akrabnya, menjadi bahan olok-olok dan pelecehan seksual ketika videonya tentang ceramah kehidupan di surga dikomentari pegiat media sosial (medsos) Eko Kuntadhi @_ekokuntadhi.

Dalam statusnya, Eko mengunggah video berjudul 'Tolol tingkat kadal. Hidup kok cuma mimpi selangkangan' dalam video tausiyah Ning Imaz. Postingan Eko ini mendapat reaksi keras dari warganet, terutama kader Nahdliyin. Bahkan suami Ning Imaz yang meminta ada itikad baik dari Eko Kuntadhi meminta maaf secara langsung kepada dia dan istrinya.

Setelah mendapat teguran dari akun Nadirsyah Hosen @na_dirs alias Gus Nadir, Eko pun langsung menghapus status tersebut.

"Yang Anda posting itu video Ning Imaz dari Ponpes Lirboyo, istri dari Gus Rifqil Moeslim. Beda pendapat hal biasa. Tapi gak usah melabeli dengan kata tolol. Posting saja video aslinya. Bukan yang sudah ditambahi kata-kata tolol. Belajarlah untuk santun dalam perbedaan," tulis Gus Nadir di akun Twitter-nya.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement