REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum (Ketum) Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Pdt Gomar Gultom menyatakan turut berduka cita atas meninggalnya Prof Azyumardi Azra. "Beliau seorang cendekiawan Minang, yang kepakarannya diakui dunia dan sangat banyak memberikan sumbangan pemikiran bagi perdamaian dunia," ujar dia dalam pesan teks yang diterima Republika, Ahad (18/9/2022).
Karena itu, tak heran kalau Kaisar Jepang menganugerahinya The Order of the Rising Sun: Gold and Silver Star". Sementara dari Ratu Inggris, almarhum mendapatkan gelar kehormatan Commander of the Order of the British Empire (CBE)" dan berbagai penghargaan internasional lainnya.
Ketum PGI pun menyebut sosoknya sebagai seorang pemikir independen. Kedekatannya dengan pemerintahan Jokowi tidak menghilangkan kemandiriannya untuk menyampaikan pandangan-pandangan kristis, atas kebijakan yang ditempuh oleh Jokowi.
Prof Azyumardi baru beberapa bulan ini memimpin Dewan Pers, suatu posisi yang sangat strategis dalam mendewasakan dunia jurnalistik Indonesia. Menurut Pdt Gomar Gultom, sosoknya sudah melakukan banyak gebrakan.
Prof Azyumardi Azra disebut terkena serangan jantung dalam penerbangan ke Kuala Lumpur untuk suatu ceramah. Ia sempat dirawat dua hari ini di RS Serdang, dekat bandara.
"Saya termasuk di antara mereka yang sangat kehilangannya. Guru sekaligus sobat yang cerdas dan bicara selalu terus terang, tanpa tedeng aling-aling. Saya banyak belajar darinya dari beberapa perjalanan bersama dengannya," lanjut dia.
Sebagai seorang akademisi, almarhum disebut sangat banyak memberikan pencerahan. Hal ini bukan hanya di bangku kuliah, tapi juga masyarakat luas dengan kiprahnya yang tidak kenal lelah dari satu kota ke kota lainnya, bahkan antarnegara. Upaya pencerdasannya sangat lintas batas, melampaui sekat-sekat suku, bangsa, agama dan pemisah lainnya.
Menurut Ketum PGI, Prof Azyumardi Azra termasuk salah satu guru bangsa. Atas nama Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia, ia pun menyatakan duka cita mendalam.
"Semoga semua jerih payah beliau dalam membangun keadaban publik bisa kita teruskan bersama, demi Indonesia yang adil, damai dan sejahtera," ucapnya.